Kisah Remaja 17 Tahun yang Dapat Rp 500 juta Karena Temukan Kelemahan Google

Minggu, 05 Juli 2020 | 14:00
Twitter/@epereiralopez

Pereira, remaja yang temukan kelemahan google

HAI-online.com -Sekeren-kerennya Google dalam berinovasi ada juga kesalahan yang dibuatnya.

Menariknya, ternyata kalau kita menemukan kelemahan Google, kita bisa dapet uang yang cukup gede, sob. Seperti yang dialami oleh Ezequiel Pereira (17) yang dapat imbalan senilai Rp500 juta setelah temukan celah keamanan (bug) di sistem internal Google, pada 2018 silam.

Udah gitu, laporan kelemahan Google dari Pereira ini sudah yang kelima kali Google terima. Tapi, hadiah yang diterima Ezequiel adalah yang terbesar.

"Aku menemukan sesuatu (bug) dengan cepat dan menghasilkan 500 dollar aku rasa itu luar biasa. Jadi aku putusan untuk terus mencoba sejak saat itu," cerita Pereira tentang hadiah yang ia dapatkan dari laporan bug pertamanya.

Sebelumnya, tepatnya Juni 2017, ia juga menemukan bug di sistem Google dan dapet uang senilai Rp 140 juta. Kerennya, uang itu ia pakai untuk mendaftar universitas di AS.

Tapi doi kurang beruntung. Nggak ada satu pun kampus di AS yang menerimanya. Kini, Pereira kuliah di salah satu kampus di Montevideo.

Awal 2018, Pereira kembali menemukan bug berupa Remoge Command Execution di non-production environments Google App Engine. Google lalu ngajak Pereira untuk diskusi tentang celah tersebut dan bagaimana ia menemukannya.

O ya, Pereira ini emang geek pemograman banget, sob. Doi udah main coding sejak usia 11 tahun, setelah dikasih komputer pertamanya setahun sebelumnya. Ia belajar pemograman secara otodidak, lho.

Ia juga beberapa kali ikut kontes koding, salah satunya adalah yang membuatnya bisa keliling di markas Google di California, AS.

Pereira berharap semua uang yang ia dapat bisa membantu biaya pendidikannya dan mengejar cita-cita untuk meraih gelar master di bidang keamanan komputer.

Baca Juga: Jadi Korban Prank, Satu Keluarga Dilarikan ke Rumah Sakit karena Masak Ganja untuk Lauk

Nggak ada rencana lain yang ia pikirkan selain pendidikan dan membantu keuangan keluarganya.

Sampai sekarang, cowok ini masih rajin buat nyari bug di Google.

Tahun ini, doi menemukan bug di Google Cloud, dan tentu aja dapet duit dari Google lagi.

Untuk saat ini, Pereira hanya mengirim laporan bug ke program bug bounty Google saja. Namun, beberapa perusahaan teknologi dan video game menawarkan kesempatan yang sama untuk Pereira agar membantu mereka menemukan bug.

Google berharap, dengan pemberian hadiah ini, bisa memacu "ethical hacker" alias hacker putih seperti Pereira untuk melaporkan bug di program mereka, ketimbang menjualnya ke pihak yang berwenang. Pereira ingin mengajak serta teman-temannya dalam perburuan bug.

"Mereka tertarik tapi mereka merasa enggak terlalu paham," ujar Pereira.

Namun, ia terus mendorong teman-temannya untuk terus mencoba. "Semua orang bisa mempelajarinya," imbuhnya.

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya