Hai-Online.com-Unilever Belanda mencuri perhatian publik soal dukungannya untuk gerakan Lesbian Gay Biseksual Transgender Queer (LGBTQ).
Meski dukungan ini datang dari UnileverBelanda, seketika nama PT UnileverIndonesia ketarik omongin tersebut dan jadi geger di tanah air.
Hal itu diketahui dari postingan yang diunggah akun Instagram UnileverGlobal, @unilever, Jumat (19/6/2020)
"Kami berkomitmen untuk membuat kolega LGBTQ+ kami bangga dengan kami,"tulis, akun Instagram @unilever, Kamis (26/6/2020).
Karena postingan ini, akhirnya menimbulkan kekecewaan dari para netizen Indonesia yang berbondong-bondong nyuarakan untuk petisi boikot produk Unilever,
"Boikot UnileverProduct," tulis @yogiesetya.
"Kami akan mengatakan bahwa kami akan berhenti menggunakan produk dari Unilever.. Anda tidak lagi baik untuk kami, Bung: ((bye!," tulis quranjournal1453.
"Coret produk unileverdari daftar belanja,"tulis @sitihajah_fatimah09.
Komentar serupa juga tampak pada unggahan terakhir akun Instagram UnileverIndonesia, @unileveridn.
"Unilever dukungLGBT? Fix #boikotunilever," tulis @dewi_beautyconsultant.
"Stop gunakan produk ini kalo beneran mah," tulis @rumahdesainwynna.
Namun, menanggapi ramainya komentar warganet yang menyerukan bakal boikot produk Unilevertersebut, pihak UnileverIndonesia akhirnya buka suara.
Baca Juga: 15 Cara Berkendara Motor yang Sehat dan Aman dari Covid-19 di Masa New Normal
"Unileverberoperasi di lebih dari 180 negara dengan budaya yang berbeda. Secara global dan di Indonesia, Unileverpercaya pada keberagaman dan lingkungan yang inklusif," kata Governance and Corporate Affairs Director, Sancoyo Antarikso, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (26/6/2020).
Sancoyo menegaskan, Unilevertelah berada di Indonesia selama 86 tahun, dan perusahaannya selalu menghormati dan memahami budaya, norma dan nilai-nilai di Indonesia.
"Oleh karena itu, kami akan selalu bertindak dan menyampaikan pesan-pesan yang sesuai dengan budaya, norma dan nilai-nilai yang berlaku di Indonesia," terangnya.
Seperti diketahui dalam upaya mendukung kampanye tersebut, Unileverbahkan udah mendatangani deklarasi Amsterdam, bergabung dengan Open for Business serta meminta Stonewall untuk mengaudit kebijakan.
"Kami mengambil tindakan bulan Pride ini dengan:
Menandatangani Deklarasi Amsterdam untuk memastikan semua orang di Unilevermemiliki akses ke tempat kerja yang benar-benar inklusif.
Bergabung dengan Open for Business untuk menunjukkan bahwa kami bermaksud bisnis dengan inklusi LGBTQI + sebagai bagian dari koalisi global.
Baca Juga: Bisa Diulang Sampai 2.900 Kali, Ini 5 Adegan Film yang Paling Susah Dibuat Sepanjang Sejarah
Meminta Stonewall untuk mengaudit kebijakan kami dan mengukur bagaimana kami maju dalam tindakan kami.
Inisiatif-inisiatif ini hanyalah permulaan. Keragaman kita sebagai manusia adalah yang membuat kita lebih kuat. Inklusi untuk semua adalah apa yang akan membuat kita lebih baik,"tulisnya. (*)