HAI-Online.com - Obat penawar yang terbukti ampuh untuk mematikan virus corona penyebab covid-19 memang belum ditemukan sampai sekarang.
Maka, nggak heran, kalo kini masih kerap didapati ahli medis yang bereksperimen dengan obat-obatan alternatif dalam upaya menyembuhkan pasien yang terjangkit covid-19.
Contohnya adalah seperti dokter di Inggris yang kabarnya menemukan kombinasi penawar yang terbilang absurd lantaran merupakan obat yang dicampur oleh minuman bersoda, dalam hal ini adalah Coca-cola.
Seperti dilansir dari Reuters dari Grid Health, sebuah tim yang terdiri dari para peneliti dan dokter di Inggris melakukan riset bahwa penggunaan obat yang mengandung acalabrutinib mampu membantu dalam penanganan pasien covid-19.
Dari hasil tes tahap awal, diketahui jika obat yang mengandung acalabrutinib ternyata sangat membantu, dengan sebanyak 9 dari 11 pasein kritis kondisinya berangsur membaik setelah tiga hari paska diberikan obat ini.
Nggak cuma itu, obat yang biasa diberikan pada pasien penderita kanker darah itu diketahui juga dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan peningkatan oksigenasi, selain punya efek samping yang relatif kecil.
Lantas, kenapa harus minuman bersoda seperti coca-cola yang jadi bahan yang diperlukan?
Baca Juga: Kayak Gini Wajah Ali 9 Bintang WWE yang Pakai Topeng atau Cat Wajah Saat di Ring
Alasannya adalah karena obat yang mengandung acalabrutinib umumnya berbentuk kapsul (hanya satu jenis produk bernama Calquence yang punya bentuk cair yang relatif mahal dan langka di Inggris).
Sementara, pasien kritis punya kendala dalam menelan obat kapsul sehingga tim peneliti menyiasatinya dengan menguji melarutkan obat dengan kandungan acalabrutinib dalam cairan Coca-Cola atau minuman bersoda merek lain agar bisa diberikan pada pasien Corona yang dalam kondisi kritis.
Melansir Grid Health, diketahui bahwa minuman bersoda memiliki keasaman yang ideal untuk melarutkan obat.
Dan kabarnya, mencampur obat dengan minuman soda ini juga telah dilakukan beberapa apoteker di Inggris.
Namun, soal manjur apa nggaknya buat menyembuhkan dari corona, tentu saja semua baru akan terjawab setelah para peneliti dan dokter di Inggris menyelesaikan tahap lanjutan penelitiannya atau fase 2.