Baca Juga: Baru Sehari Sekolah Dibuka, 2 Siswa Terinfeksi Corona Padahal Jaga Jarak dan Pakai Masker
Padahal sebelumnya, Negeri Gingseng telah mencatatkan penurunan drastis kasus pasien corona di wilayahnya. Korea Selatan pun disebut telah menjadi satu di antara negara yang dianggap sukses menangani pandemi.
Atas kejadian lonjakan ini, terpaksa, Korsel harus menutup kembali ratusan sekolah, museum dan galeri seni karena hal tersebut memberikan ancaman yang menakutkan bagi masyarakat dan negara lain.
Adanya penambahan 79 kasus pada Kamis dan sebanyak 58 kasus baru yang dilaporkan pada Jumat (29/5/2020) lalu itu ditemukan muncul di daerah metropolitan Seoul yang padat penduduk.
Lonjakan kasus ini merupakan satu di antara lonjakan besar setelah lebih dari 50 hari tidak ada lonjakan kasus.
Sebagian besar kasus baru terkait dengan pusat distribusi di Bucheon, di sebelah barat ibu kota Seoul.
Pembatasan nasional di Korea Selatan diketahui telah dicabut pada 6 Mei 2020 lalu.
Baca Juga: Selesaikan Masalah Tanpa Dendam Ala Budaya Peru Ini Bikin Masyarakat Puas
Pemerintah pun telah menanggapi lonjakan kasus baru dengan menutup fasilitas umum.
Di antaranya seperti taman, museum dan teater yang dikelola pemerintah setempat selama dua minggu ke depan untuk memperlambat penyebaran.
Lebih dari 250 sekolah yang baru dibuka kembali diperintahkan untuk ditutup kembali.
Sementara para pejabat juga menyarankan ruang permainan komputer di sekitar ibukota untuk ditutup selama periode tersebut atau bila tidak menerapkan langkah-langkah pencegahan Covid-19.
"Dua minggu dari sekarang akan sangat penting dalam mengatasi infeksi," kata Menteri Kesehatan Park Neung-hoo.
Dia menyerukan warga di daerah metropolitan untuk menghindari pertemuan yang tidak perlu dan mendesak perusahaan agar karyawan yang sakit tidak masuk kerja.
Angka-angka baru yang diumumkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea membawa total nasional menjadi 11.402 infeksi dan 269 kematian.
Perdana Menteri Chung Sye-kyun pun meminta para pejabat untuk memeriksa kondisi kerja di gudang-gudang perusahaan e-commerce yang mengalami peningkatan pesanan selama pandemi.
Termasuk juga tempat kerja padat warga lainnya di mana risiko penularan infeksi tinggi. (*)