Bukan Penanda Kedaluwarsa, Ini Fungsi Expiry Date di Kemasan Botol Air Mineral

Sabtu, 06 Juni 2020 | 17:30
PIXABAY/OLICHEL

Ilustrasi minum air mineral

HAI-Online.com - Selama ini, orang-orangsering dibuat bingung dengan adanya expiry date pada air mineral kemasan yang biasanya tertera pada botol bagian atas.

Padahal air mineral sendiri tuh sebenarnya nggak bisa kedaluwarsa dan aman dikonsumsi hingga kapan saja lho sob.

Adanya expiry date pada minuman satu ini ternyata bukan untuk menggambarkan tanggal kedaluwarsa cairan di dalamnya, namunpetunjuk masa pakai botol yang digunakan.

Dilansir dariLivescience, botol air mineral mengandung bahan kimia bernamapolietilen terftalatataupolietilen densitas(untuk kemasan galon) yang akan tercampur dengan air pada saat di dalam kemasan.

Baca Juga: 5 Kebiasaan Kecil Ini Dipercaya Bisa Perpanjang Umur Kita, Coba Lakuin Deh!

Apabila sudah melewati tanggal kedaluwarsa yang tertera, air dalam kemasan biasanya akan mengalami perubahan rasa karena sudah tercampur bahan kimia, namun tetap bisa diminum walaupun nggak akan terasa sesegar biasanya.

Uniknya, pencantuman tanggal kedaluwarsa pada botol ini sebenarnya lebih menguntungkan pihak produsen dibandingkan konsumen karena bisa dipakai sebagai pembelaan apabila produk mereka terasa nggak segar lagi ketika diminum.

Lalu,pencantuman tanggal kedaluwarsa pada botol air mineral sendiri dilakukan karena adanya aturan pemerintah yang mewajibkan produsen menyertakan keterangan kedaluwarsa di setiap produk konsumsi, entah makanan ataupun minuman.

Baca Juga: Aksi Solidaritas George Floyd: Kanye West Sumbang Rp. 27 Miliar dan Tanggung Biaya Kuliah Sang Putri

Selain itu, keterangan yang memuat tanggal pembotolan dan informasi lain ini akan bermanfaat untuk pelacakanapabilaterjadi kontaminasi tertentu, kesalahan, serta penarikan produk dari pasaran.

Jadi, sekarang udah tahu kan sob alesannya. Kalau kalian sendiri gimana, bakal tetep mau minum air mineral pada kemasan botol yang melewati tanggal kedaluwarsa nggak? (*)

Tag

Editor : Alvin Bahar

Sumber Live Science