HAI-ONLINE.COM - Kalo lo nyangka tukang begal ngambil motor terus keuntungan penjualan dibagi rata, ternyata nggak lho.Saat jadi begal ternyata pelaku nggak mendapat bayaran yang nggak setimpal.Seperti yang diceritakan polisi usai membekuk empat remaja 17 tahun di Depok.Keempat pelaku berinisial M, Z, B, dan G ternyata nggak tahu-menahu soal kemana motor rampasan mereka dijual."Ada yang dapat Rp 150.000, ada yang dapat Rp 450.000," kata Kapolres Metro Depok, Kombes Azis Andriansyah dilansir dari Kompas.com, Senin (11/5/2020)."Mereka nggak tahu (motor rampasan) dijualnya ke mana. Yang menjualnya adalah pelaku yang belum ditangkap," kata dia.
Baca Juga: Nggak Bisa Dikunjungi Karena Pandemi, Obyek Wisata Populer Singapura Buka di Game Animal Crossing
Menurut Azis, komplotan ini terdiri dari enam pemuda yang mengincar sasarannya sesama pemotor di jalan raya.Tersisa 2 buron diduga berperan sebagai otak semua aksi pembegalan.Mereka berbagi peran sebagai orang yang mencegat korban, menakut-nakuti korban dengan senjata tajam, dan sisanya mengawasi.Sejauh ini, mereka berenam diketahui telah beraksi sebanyak 3 kali di Tanjung Barat, Jakarta Selatan serta Pancoranmas dan Cipayung, Depok."Motifnya kenakalan remaja, juga pendidikan dan faktor ekonomi," ujar Azis."Mereka mengaku hanya untuk kebutuhan sehari-hari saja dan juga foya-foya," tambah dia.Komplotan begal ini terancam dijerat Pasal 368 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 9 tahun kurungan.Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Rampas Motor Orang, 4 Begal di Depok Hanya Dibayar Rp 150.000 hingga Rp 450.000.