Tak Sadarkan Diri di Rumah Sakit, Apakah Masalah Kesehatan Ini Jadi Penyebab Kematian Mendadak The Godfather of Broken Heart Itu?

Selasa, 05 Mei 2020 | 09:44
Kompas.com/Garry Lotulung

Didi Kempot meninggal dunia

Fotokita.net - Penyanyi yang mendapat julukan Godfather of Broken Heart itu meninggal dunia pada Selasa (5/5/2020).Didi Kempot meninggal dunia pada 07.30 WIB.

Penyanyi legenda campursari Didi Kempot telah pergi untuk selamanya dari dunia blantika musik Indonesia.

Baca Juga: Didi Kempot Pergi untuk Selamanya dengan Tiba-tiba, Hasil Terawang Dua Paranormal Kondang Ini Kembali Terbukti? Ada Banyak Artis Meninggal Dunia Mendadak di Tahun Ini

Kakak kandung Didi Kempot, Lilik mengonfirmasi hal tersebut.

Lilik menyebut, Didi Kempot tak menderita penyakit apa pun.

Pria bernama asli Didi Prasetyo ini meninggal secara mendadak.

Didi awalnya mengeluh panas.

Didi sempat dilarikan ke rumah sakit.

Lilik mengatakan, Didi sebelumnya sempat menyetir dan beraktivitas lainnya.

Lilik tak menampik, aktivitas Didi Kempot akhir-akhir ini memang padat.

Hingga berita ini diturunkan belum ada informasi kapan dan di mana Didi Kempot akan dimakamkan.

Baca Juga: Meninggal Dunia Mendadak, Didi Kempot Belum Sempat Penuhi Permintaan Jokowi yang Satu Ini: Itu Permintaan Beliau

Tribunnews.com

Didi Kempot meninggal dunia.

Didi Kempot sebelumnya dilarikan ke RS Kasih Ibu Solo.

Liik menduga sang kakak kelelahan.

Terlepas dari berita duka di atas, faktanya, terlalu banyak bekerja memang akan membuat tubuh menjadi kelelahan parah.

Baca Juga: Meninggal Dunia Mendadak, Didi Kempot Belum Sempat Penuhi Permintaan Jokowi yang Satu Ini: Itu Permintaan Beliau

Kondisi ini selanjutnya bisa menimbulkan banyak masalah kesehatan.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), penyakit kardiovaskular, gangguan muskuloskeletal, gangguan psikologis, bunuh diri, serangan jantung, hingga kanker bisa terjadi ketika seseorang kelelahan karena bekerja.

Sedangkan gangguan fungsi kekebalan tubuh adalah masalah kesehatan utama akibat terlalu banyak bekerja.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Occupational and Environmental Medicine menggambarkan hubungan dari jam kerja seseorang dalam seminggu dan risiko serangan jantung.

Baca Juga: Maksud Hati Promosikan Penyek Cetar, Apa Daya Kelakuan Adik Syahrini Malah Bongkar Aib Sang Kakak: Foto Sensitifnya dengan Daniel Mananta Terbongkar

Financial Advocates
Financial Advocates

Lelah

Orang yang bekerja 55 jam seminggu, 16% lebih mungkin meningkatkan risiko serangan jantung bila dibandingkan dengan mereka yang bekerja 45 jam seminggu.

Sementara mereka yang bekerja 65 jam seminggu melihat risiko mereka meningkat sebesar 33%.

Hal ini didukung oleh laporan dari NCBI, kelelahan berlebihan bisa menjadi sebab kematian mendadak yang dikaitkan dengan rasa tegang yang berkepanjangan selama bekerja atau penyakit jantung.

Baca Juga: Sukses Gelar Konser Amal Miliaran Rupiah untuk Donasi Covid-19, Didi Kempot Meninggal Dunia Pagi Ini

Lalu, sebuah studi yang diterbitkan pada 2014 oleh jurnal Psychosomatic Medicine mengatakan mereka yang memiliki jenis pekerjaan tinggi memiliki peluang 45% lebih tinggi terkena diabetes dibandingkan mereka yang memiliki jenis pekerjaan yang rendah. (Intisari-online.com)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya