Udah Denger, Ada Teori Bumi Berbentuk Donat, Para Ahli Jadi Berdebat

Rabu, 22 April 2020 | 12:19
Vice

Ilustrasi bumi berbentuk donat

HAI-Online.com - Tahukah kamu setiap 22 April,ada perayaan Hari Bumi yang telah dimulai pada akhir 60-an dan dicanangkan oleh Senator Amerika Serikat Gaylord Nelson yang juga seorang pengajar lingkungan hidup.

Kebetulan tanggal itu dipilih karena bertepatan pada musim semi di belahan Bumi utara dan musim gugur di belahan Bumi selatan dan terjadi peristiwa tumpahan minyak bumi.

Nah, peringata hari bumi nggak hanya untuk mengingatkan penghuninya agar tetap mencintai lingkungan, pada kesempatan yang sama juga beberapa orang semakin ingin mengenal tempat mereka tinggal.

Baca Juga: Sayangi Diri dan Bumi, Orang Sehat Disarankan Pakai Masker Washable Ya!

Karena itu beberapa saatkita digemparkan oleh beberapa teori oenemuan bahwa bumi bulat, datar dan oval.

Yang paling geger dan mempertahankan temuannya adalah teori yang mengatakan bahwa bumi tempat kita tinggal memiliki bentuk datar.

Teoriflat earthsempat menjadi perdebatan berbagai pihak karena bertentangan dengan apa yang udah diajarkan dan dipahami banyak orang bahwa bumi memiliki bentuk bulat.

Perdebatan belum kelar, eh baru-baru inimuncul sebuah teori bumi memiliki bentuk seperti donat, lengkap dengan sebuah lubang pada bagian tengahnya.

Dilansir dariAstronomy.com, lubang yang membuat bumi seperti bentuk donat ini disebabkan oleh adanya benturan keras dari benda-benda langit di luar angkasa ke badan planet.

Baca Juga: Corona Belom Beres, Film Batman Versi Robert Pattinson Ikut Resmi Diundur

Terus kok lubang di tengah bumi selama ini nggak keliatan?

Jadi, seorang bernama Varaug pada tahun 2012 lalu menjelaskan bahwa lubang ini nggak terlihat oleh mata kita karena tertutupi oleh cahaya melengkung yang mengikuti bentuk donat.

"Cahaya melengkung mengikuti bentuk donat sehingga membuat lubang di bagian tengah nggak bisaterlihat," terang Varaug seperti yang dilansir HAI dariVice.

Ketika ditanyai banyak orang mengenai adanya gravitasi, Varauglantas menjawabnya denganmemberikan sebuah analogi donat berselai.

"Bayangin aja donat, donat yang memiliki selai di atasnya. Gravitasi itu seperti halnya selai yang menempel di atas donat," terangnya lebih lanjut.

Astronomy.com

Teori bumi berbentuk donat

Baca Juga :Widih, China Bakalan Pakai Bulan Buatan Untuk Menerangi Langit Malam

Meskipun begitu, seorang astrofisikawan bernama Dr Tabetha Boyajian mengatakan bahwa teori bumi berbentuk donat belum terbukti dan nggak bisa dikatakan ilmiah mulai dari dasar pencetusnya.

Lebih lanjut, Boyajian menerangkan bahwabumi donat ini nggak akan bisa memiliki siang dan malam sebagaimana bumi bulat yang kita yakini yang punya waktu rotasi 24 jam.

Bumi donat ini akan memiliki cuaca super ekstrem, serta intensitas angin menjadi sangat kencang yang muncul akibat nggak meratanya sinar matahari ke bumi.

Sejalan dengan Boyajian, seorang profesor dari Oxford, Anders Sandberg mengatakan akan ada banyak perbedaan yang terjadi di planet tempat kita tinggal apabila bumi benar berbentuk seperti donat.

"Gravitasi akan lebih lemah pada bagian luar dan dalam garis ekuator, dan lebih kuat pada bagian dekat kutub. Kemudian peluncuran roket lebih mudah di titik-titik tertentu, wilayah di sekitar lubang akan mengalami musim ganda (musim dingin dua kali setahun), awan berada tiga kali lebih tinggi, dan angin akan lebih kencang,” kata Sandberg seperti yang dilansir HAI dariKompas.com.

Hmm ada-ada aja nih, besok-besok teori apa lagi ya sob yang muncul mengenai bentuk bumi? Pipih, atau stletengah lingkaran bola? Wallahualam, kita disuruh terus berpikir guys! (*)

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya