Penemuan Baru, Test COVID-19 Cuma Pake Suara Dikirim Lewat Telepon!

Minggu, 12 April 2020 | 11:01

Test COVID-19 Cuma Pake Suara Dikirim Lewat Telepon

HAI-Online.com- Masa-masaphysical distancingnggak membuat sejumlah orang jadimandekmengembangkan kreativitasnya, termasuk dalam mengembangkan satu penemuan baru di dunia medis yang kini dibutuhkan warga dunia, yaitu alat test COVID-19.

Yap, para peneliti dari Carnegie Mellon University sedang mengembangkan sistem analisis suara dengan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI)untuk mendiagnosis COVID-19.

Jika penelitian ini berhasil, maka tes dapat dilakukan di rumah secara instan. Cukup mengirim beberapa sampel suara terbatuk lewat telepon, deteksi penyakit COVID-19 diyakini bisa ditemukan lewat teknologi analisnya.

Baca Juga: Sayangi Diri dan Bumi, Orang Sehat Disarankan Pakai Masker Washable Ya!

Ya, meskipun nggak seakurat tes darah dan swab, tapi ini dapat membantu sumber daya medis yang terbatas dan meminimalisir biaya, serta memangkas waktu pemeriksaan.

Benjamin Striner, salah satu dari tim peneliti yang mengerjakan proyek ini, mengatakan bahwa banyak kompetisi diagnosis COVID-19, tapi tidak ada yang semurah diagnosis melalui suara ini.

"Ada beberapa (alat tes.red) yang cukup bagus yang sangat murah dan akurat. Meski begitu nggak ada yang semurah dan semudah ketika kita cuma ngomong melalui telepon," ucap Striner dilansir HAI dari Natgeo Indonesia pada (12/04/2020).

Kenapa Lewat Suara?

COVID-19 diketahui menyerang pernafasan. Oleh sebab itu, ia memengaruhi pola pernafasan dan parameter vital lainya.

Sistem AI ini mencoba menganalisis suara seseorang dan memberikan skor kemungkinan apakah individu memiliki virus corona, berdasarkan gejala yang diamati.

Test COVID-19 Cuma Pake Suara Dikirim Lewat Telepon lho

Saat ini, para peneliti meminta orang sehat dan terinfeksi untuk berbagi rekaman suara mereka untuk membantu meningkatkan algoritma.

Proses tes ini memakan waktu lima menit dan memerlukan tujuh langkah sebagai berikut.

  1. Mengirim informasi demografis dasar.
  2. Batuk tiga kali.
  3. Katakan "a" selama mungkin.
  4. Katakan "o" selama mungkin.
  5. Katakan "e" selama mungkin.
  6. Berhitung sampai 20.
  7. Mengucapkan alfabet.
Menurut peneliti, aplikasi ini masih dalam tahap awal dan belum disetujui oleh lembaga seperti FDA atau CDC. Itu juga tidak boleh digunakan sebagai pengganti tes pemeriksaan medis yang tepat jika pengguna khawatir memiliki COVID-19.

Di sisi lain, metode dan alat baru pendeteksi virus Corona berbasis AI tanpa tes darah dan swab telah diterapkan di Tiongkok.

Adalah alat pindai CT (Computed Tomography) guna melihat secara langsung organ pasien yang diduga terjangkit COVID-19.

Alat tersebut diproduksi dengan nama pasar Axial AI (uAI Dsicover PNA) yang dikembangkan oleh Shangai Research Center for Brain Science and Brain-Inspired Intelligence bersama China Academic of Sciences, Neurobionix, dan Skymind Laboratory of Neurobionix Research.

Axial AI dapat secara otomatis menganalisis hasil foto CT scan dalam waktu 10 detik dengan akurasi lebih dari 90 persen. Bahkan rumah sakit khusus COVID-19di Wuhan, yakni Huo Shen Shan dan Lei Shen Shan Hospital, telah menggunakan alat ini dengan tingkat kesuksesan yang tinggi.

Alat itu bentuknya lebih kecil dari CPU dilengkapi dengan monitor dan dipasang pada pindai CT untuk memindai paru-paru pasien. Melalui kecanggihan AI, akan diketahui hasil dari pola-pola yang terekam pada paru-paru dan ginjal pasien COVID-19yang umumnya terganggu.

Pada waktu singkat, Axial AIdapat memberikan kesimpulan apakah kondisi pasien membaik atau memburuk sehingga memungkinkan pasien mendapatkan penanganan lebih dini dan konsisten.

Wah untuk tes awal suara, jangan sambil nyanyi ya, alih alih mau menghibur operator sambil mendeteksi virusnya, hehehe. (*)

Tag

Editor : Al Sobry