Nggak Cuma Cegah Penyebaran Virus Corona, Isolasi Bikin Polusi di Kota-kota Besar Dunia Menurun

Jumat, 27 Maret 2020 | 12:55
Kyodo News

Ilustrasi polusi udara

HAI-Online.com -Seperti kita tahu, hampir sebagian besar orang di seluruh dunia kini tengah mengisolasi diri mereka di rumah masing-masing untuk mencegah penyebaran virus corona semakin meluas.

Nggak cuma mencegah penyebaran Covid-19 aja, isolasi ternyata juga berdampak positif untuk Bumi yang tengah kita tinggali saat ini.

Seperti dilansir HAI dari UNILAD, polusi udara yang terdapat di kota-kota besar Eropa seperti London, Milan, Paris, dan Roma dilaporkan mengalami penurunan drastis.

Di kota London, tingkat nitrogen dioksida yang berasal dari knalpot kendaraan mengalami penurunan usai pemerintah setempat menerapkan sistem lockdown.

Baca Juga: Malang Banget, Perawat Italia Milih Untuk Bunuh Diri Usai Positif Tertular Covid-19

Sementara itu, menurut laporan European Environment Agency, polusi udara di kota Roma dan Milan mengalami penurunan mencapai 50 persen, sedangkan Paris turun hingga 30 persen.

Sebelumnya,tingkat polusi udara dikota New York, Amerika Serikat diketahui mengalami penurunan cukup signifikan karena pandemi virus corona.

Menurut keterangan yang disampaikan oleh salah seorang profesor dari Columbia University, Roisin Commane, tingkat polusi udara di kota New York menurun hingga 50 persen dari sebelum Covid-19 menyerang.

"New York memiliki jumlah karbon monoksida yang sangat tinggi selama satu setengah tahun terakhir. Bulan Maret ini adalah yang terbersih yang pernah aku lihat.Jumlahnya kurang dari setengah biasanya," ujar Commane.

Baca Juga: Cegah Tertular Virus Corona, Tukang Cukur di Belanda Pake Payung yang Dilubangi

Selain polusi udarayang makin berkurang karena pandemi virus corona, tingkat kemacetan di New Yorkdilaporkan juga mengalami penurunan hingga 35 persen sejak Covid-19 mulai mewabah.

Terlepas dari dampak positif yang diberikan, kita doakan aja sob semoga pandemi virus coronadapat segera berakhir sehingga orang-orang bisa kembali beraktivitas normal seperti semula. (*)

Editor : Alvin Bahar

Sumber : Unilad

Baca Lainnya