Remehin Virus Corona, Ini 5 Kelakukan Covidiot yang Harus Kamu Hindari!

Senin, 23 Maret 2020 | 14:02

Ikut lakukan self quarantine itu bagus, tapi masih banyak lho covidiot yang salah menerapkannya di rumah.

HAI-Online.com- Ternyata keresahan terhadap virus corona atau covid-19 tidak betul-betul dirasakan oleh semua warga Indonesia.
Masih banyak yang memandang pandemi global ini hanya isapan jempol belaka. Mereka meremehkan bahkan cuek terhadap virus yang telah menjangkiti ratusan warga di berbagai daerah.
Sekalinya sadar kalo virus ini berbahaya bagi kelangsungan hajat hidup orang banyak, ada sebagian dari kita yang reaksinya berlebihan.
Baca Juga: Viral Video Komika Bintang Emon, Ngelawak Sambil Kritik Covidiot Indonesia
Duh, jangan-jangan mereka belum teredukasi dengan baik soal coronavirus ini, atau mereka adalah covidiot?
Yap, istilah covidiot merebak karena masih banyak warga yang menyepelakan atau berlebihan menyikapi kasus pandemi global ini.
Diambil dari nama penyakitnya Covid-19, orang yang cuek dan panik berlebihan atas kejadian ini pun menurut urban dictionary disebutCovidiot.
Untuk itulah, HAI mempelajari temuanistilah baru dan merangkum lima kelakukan covidiot yang baiknya dihindari.

Istilah covidiot

1.Panic Buying
Masih inget dong minggu pertama virus corona masuk ke Indonesia? Orang-orang panik dan mulai memborong masker untuk tameng mereka.
Kini udah banyak juga teman-teman yang ikut melakukanself quarantine. Dan itu bagus, hanya saja sekali lagi masih banyak lho covidiot yang salah menerapkannya di rumah. Mereka memborong bahan makanan untuk bekal setahun dan nggak peduli orang lain kebagian atau tidak untuk memenuhi kebutuhannya.
Baca Juga: Demi Cegah Corona, Bioskop dan Tempat Hiburan Jakarta Tutup Mulai Hari Ini
2. Borong hand sanitizer
Masih sebelas dua belas sama si panic buying tadi, hanya saja ada orang yang super khawatir sama kenersihan tangannya sendiri, makanya memborong hand sanitizer sebanyak mungkin untuk di rumah.
Hey, kalo ikutan #dirumahaja ya nggak perlu juga serinh sering pakai hand sanitizer, toh bisa menjangkau wastafel buat cuci tangan pakai sabun.
3.Masih Nongkrong
Sudah diinstruksikan untuk berkegiatan dari rumah, belajar online, work from home eh maaih juva waktu luangnya dipakai buat nongkrong bareng temen-temen.
Artinya social distancing kamu nggak berjalan dengan paripurna. Pulang interaksi nongkrong bisa jadi kamu membawa sepercik pandemi. Wah, karantinanya jadi rusak.
4. Terima Tamu
Sama juga nih dengan orang yang doyan nongkrong atau main ke rumah temannya. Saat menemukan kejenuhan di rumah, ahirnya kamu membukakan pintu untuk mendatangkan atau dikunjungi teman dan sodara.
Nah, lagi-lagi social distancing dirusak oleh ketidaksabaran kamu mencegah jumlah terjangkitnya pandemi global ini. Kalo emamg kangen dan masih bisa dilakukan hangout secara online, itu lebih baik dan jauh dari kelakukan covidiot, guys!
5.Jorok
Udah ikutan social distancing, self quarantine bahkan pakai masker di rumah. Tetapi gaya hidup kamu masih jorok, jarang mandi, bangun siang, pesan makanan fast food,males minum vitamin, kurang minum air, wah itu sih sama saja memgundang penyakit lainnya.
Plis, jangan jadi covidiot-lah. (*)

Tag

Editor : Al Sobry