Amerika Temukan Vaksin Virus Corona, Masih Butuh Ujicoba dan Penelitian Lebih Lanjut

Selasa, 17 Maret 2020 | 17:05
via T24

Ilustrasi virus corona

HAI-online.com -Amerika Serikat tengah menguji vaksin pertama untuk virus corona kepada manusia pada Senin (16/3/20) waktu setempat.

Dilansir dari BBC, Ujicoba ini dilakukan pada 45 sukarelawan di fasilitas penelitian Kaiser Permanente, Seattle.

Vaksin ini mengandung kode genetik nggak berbahaya yang disalin dari virus yang menyebabkan penyakit.

Meski begitu, para ahli mengatakan masih butuh waktu berbulan-bulan untuk ngebuktiin apakah vaksin ini akan bekerja, baik di penelitian maupun orang lain.

Baca Juga: Cerita Mahasiswa Jadi Pasien Suspect Coronavirus Diperiksa di RS Rujukan Pusat

Waktu selama itu diperlukan diperlukan sebagai studi tambahan dari ribuan orang, untuk mengetahui apakah vaksin benar-benar melindungi dan nggak menyebabkan bahaya.

Moderna Therapeutics, perusahaan bioteknologi asal Massachussets di balik vaksin ini, mengklaim vaksin telah dibuat dengan proses yang telah diuji.

Kemudian Dr John Tregoning, seorang ahli penyakit menular di Imperial College London, Inggris, mengatakan bahwa vaksin ini menggunakan teknologi dengan standar tinggi yang sudah ada sebelumnya dan aman.

"Ya, (pembuatan vaksin) sangat cepat, karena ini adalah perlombaan melawan virus, bukan melawan sesama ilmuwan, dan itu dilakukan untuk kepentingan kemanusiaan," terang Dr Tregoning dikutip dari BBC.

Baca Juga: Israel Klaim Bakal Jadi Negara Pertama yang Produksi Vaksin Virus Corona

Jika biasanya vaksin untuk virus dibuat dari virus yang dilemahkan atau dibunuh, vaksin corona berkode mRNA-1273 ini berbeda dan nggak dibuat dari virus yang menyebabkan Covid-19, melainkan dari segmen pendek kode genetik yang disalin dari virus yang dibuat para ilmuwan di laboratorium.

Diharapkan vaksin ini bisa meningkatkan sistem imun tubuh untuk melawan infeksi virus corona.

Tujuan dari uji coba ini untuk memastikan bahwa vaksin nggak menunjukkan kekhawatiran

Para sukarelawan akan diberikan dosis berbeda di uji coba vaksin ini. Masing-masing diberikan dua suntikan di lengan secara terpisah dalam 28 hari.

Meski tes vaksin ini berjalan dengan baik, tetap bakal butuh waktu hingga 18 bulan agar vaksin bisa tersedia untuk umum. (*)

Tag

Editor : Al Sobry

Sumber Kompas.com, BBC