The Simpsons Disebut Terus Prediksikan Wabah Virus Corona, Penulis: Aku Nggak Suka

Selasa, 17 Maret 2020 | 11:21
Twitter/ashakiiii

The Simpsons Disebut Telah Prediksi Wabah Virus Corona dari 27 Tahun Lalu

HAI-online -Serial animasi The Simpsons memang sering kali disebut banyak orang bisa memprediksi masa depan.

Sebab, ada sejumlah cerita di episode-episode lamanya yang entah bagaimana beneran terjadi di dunia nyata beberapa tahun setelahnya.

Misalnya, mereka meramalkan bahwa Donald Trump akan menjadi presiden Amerika Serikat, serta akuisis Disney terhadap 20th Century Fox.

Kemudian yang terbaru, The Simpsons juga disebut telah memprediksi wabah virus corona yang terjadi di dunia ini dari 27 tahun lalu!

Baca Juga: Idris Elba Positif Terinfeksi Covid-19, Minta Masyarakat Terapkan Social Distancing Biar Nggak Alami Hal Serupa

Hal ini muncul setelah sejumlah penggemar menghubungkan episode berjudul 'Marge in Chains' dari tahun 1993.

Dalam episode itu, Springfield, diserang oleh wabah virus fiktif bernama 'Osaka Flu' yang diceritakan berasal dari Jepang.

Ini kemudian digunakan oleh sebagian penggemar untuk membuat meme dan propaganda berbaru rasisme.

Menanggapi hal ini, salah satu penulis The Simpsons, Bill Oakley, menyebutnya sebagai hal yang menjijikkan karena menggunakan cerita The Simpsons untuk tujuan buruk.

Baca Juga: Brie Larson Dikecam Untuk Mundur Dari Captain Marvel 2

Kepada The Hollywood Reporter, Bill Oakley mengatakan, "Aku ngga suka The Simpsons digunakan untuk tujuan jahat.Adanya orang yang menyalahgunakan ini untuk membuat coronavirus tampak seperti ulah Asia adalah mengerikan. Karena mencoba menyalahkan Asia ini - aku pikir itu menjijikkan."

Oakley lalu menjelaskan bahwa cerita episode itu terinspirasi dari flu Hong Kong di tahun 1968, di mana ia menambahkan, "Itu hanya dibuat sebagai lelucon ringan bagaimana flu itu bisa sampai Springfield."

“Itu dibuat nggak masuk akal bagaimana seseorang yang batuk dalam kotak dan virus bisa bertahan selama enam hingga delapan minggu di dalamnya. Ini kartun.

"Kami sengaja membuatnya konyol karena kami ingin nggak menakutkan, dan nggak membawa asosiasi yang buruk ini, itulah sebabnya virus itu sendiri bertindak seperti karakter kartun dan berperilaku dengan cara yang sangat nggak realistis,” ujar Oakley. (*)

Tag

Editor : Al Sobry

Sumber NME.com