HAI-Online.com – Sejak awal Februari ini, harga masker N95 di Indonesia melonjak drastis. Banyak yang merasa perlu untuk menangkal udara luar masuk secara langsung ke sumber pernapasan, makanya mereka butuh penyaring berupa masker, biar nggak terdampak penyakit yang sedang viral itu.
Apalagi setelah makin merebaknya penyebaran virus corona yang bukan cuma terjadi di Wuhan, China, melainkan Korea Selatan, Jepang, Italia dan 21 negara lainnya.
Nah, meski belum ada laporan resmi soal warga Indonesia yang terinfeksi coronavirus, tetap saja perlindungan diri harus dilakukan secara ganda.
Baca Juga: Cara Mencuci Tangan yang Benar Menurut WHO Biar Terhindar dari Penyakit, Termasuk Virus Corona
Untuk itu, mereka memilih jenis masker terbaik dalam mencegah masuknya virus ganas yang bisa mematikan korbannya itu. Mereka memilih masker jenis N95. Nggak heran, barang ini langka dan sekalinya ada, harganya naik 4 sampai 10 kali lipat.
Kenaikan harga masker jenis N95 ini, menurut Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir disebabkan kelangkaan produk tersebut di pasaran.
Pasalnya, produsen masker tersebut saat ini nggak bisa memenuhi kebutuhan pasar yang begitu tinggi.
“Semua orang lagi panik, sehingga kelangkaan supply, jadi harganya naik,” ujar Honesti dikutip HAI dari Kompas.com pada beberapa pekan lalu.
Untuk diketahui, harga masker N95 terus naik. Awalnya dijual Rp 500.000, per box, kini suha ada yang menjual 1-2 juta rupiah perboksnya, dimana setiap boks berisi 20 masker N95.
Masker N95 untuk Siapa?
Padahal, menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Dwi Oktavia masker yang bisa digunakan masyaralat untuk pencegahan penularan virus corona tak harus jenis N95.
"Cukup masker bedah yang biasa kita bisa beli di toko biasa, atau di toko alat kesehatan dan retail juga banyak," katanya.
Yang terpenting, lanjutnya bukan jenis maskernya apa melainkan kesadaran melindungi diri dari penyebaran virusnya.
Kalo ditelisik, ternyata Masker N95 biasa digunakan oleh petugas kesehatan yang merawat pasien di ruang isolasi. Petugas yang memakainya juga biasanya dilengkapi alat pelindung diri atau APD yang lengkap.
Nah, kalo untuk pencegahan, kita bisa memakai masker pada umumnya, yang paling penting adalah agar tidak ada kontak langsung dengan sumber virus atau juga untuk mencegah orang di sekitar terkena, makanya kita menjaga yang lain dengan mengenakan masker.
Yuk, lebih memperhatikan diri dan sekitar, mana yang harus dihindari, mana yang bisa dilakukan dengan sederhana tapi efektif dilakuan bersama.
Kalo HAI, pake masker hanya di kendaraan umum, bandara, stasiun dan juga kalo berkendara motor di jalan raya. (*)