Malu-malu, Najwa Shihab Cerita Pengalamannya Menjadi Pelajar Dahsyat!

Kamis, 13 Februari 2020 | 18:25
Sobry/HAI

Najwa Shihab remaja (kiri) dan Kini (kanan)

HAI-Online.com – Bila di depan kamera, Najwa Shihab menunjukkan sikap percaya diri yang pas. Dengan begitu, dia bisa menonjolkan level kecerdasan di atas rata-rata.

Sudah banyak mata yang dibuat kagum karena melihat aksi Nana melontarkan pertanyaan-pertanyaan serius yang diajukan ke lawan bicaranya.

Siapa sangka, ketika mengulas pengalaman masa lalunya saat menjadi pelajar, Nana sedikit malu-malu, ya meski begitu ia tetap berbicara.

Baca Juga: Najwa Shihab Koreksi Kebiasaan Buruk Anak Muda Indonesia

“Ya, dulu pernah jadi Ketos (ketua OSIS) tapi pas SMP, kalo SMA nggak ikutan,” katanya saat diwawancara HAI beberapa waktu lalu di kantor Narasi, kawasan Sudirman, Jakarta Pusat.

Ada beberapa fakta Najwa Shihab yang terungkap sebelumnya, bahwa dulunya ia merupakan sosok pemalu. Dalam wawancara HAI pada tahun 2017, Nana mengakuinya.

“Dulu pemalu, tapi terus menerus didorong sama ibu saya, ikut lomba sana sini, akhirnya bisa pede juga," katanya.

HAI doc

Nana sedikit malu-malu mengulas masa lalunya.

Sementara itu, arsip HAI tahun 1993 menyebutkan, Nana remaja nggak seperti cewek-cewek pada umumnya. Dia lebih aktif sebagai peserta KIR (Karya Ilmiah Remaja) di SMAN 6 Jakarta dan seperti Cinta di film AADC, ia mengurus mading sekolah.

Baca Juga: Cerita Masa Remaja Najwa Shihab. Dari Jadi Ketua OSIS Sampai Ikut Pertukaran Pelajar. Keren!

Tidak hanya itu, wanita kelahiran Makassar, 16 September 1977 itu juga pernah mengikuti pertukaran pelajar ke Amerika Serikat.

"Waktu itu sebagai orang Indonesia dan Muslim satu-satunya, hampir tiap minggu ada tugas presentasi tentang budaya di Indonesia dan mereka kagum banget sama identitas bangsa kita" jelasnya bahwa tugas-tugas itu jadi perantara yang mengantarkannya untuk ikut pertukaran pelajar.

Alhasil berbekal seruan “If you want to something, go get it” dari ibunya, Fatmawaty Assegaf, Nana pun berangkat ikut.America Field Service (AFS).

Sejak duduk di kelas 1-6, Najwa sudah terbiasa untuk melakukan semacam introspeksi diri. "Puasa itu bukan hanya mengekang nafsu makan dan minum. Tapi yang lebih dahsyat lagi, yang sering tersembunyi dalam hati," kata Nana di usia 16 tahun.

Najwa Shihab dan teman-temannya di SMAN 6 Jakarta

"Saya harus pintar-pintar mengendalikan diri. Tak jarang saya masih mengumpat, membicarakan kejelekan orang lain, alias ngerumpi," kata cewek yang berusaha menjauhi perbuatan tercela itu.

Beruntunglah, sejak kecil Nana dan keempat saudaranya dibiasakan untuk memperbanyak kegiatan positif seperti membaca buku, alquran, dan juga melakukan diskusi dengan Abi-nya (Prof. Dr. AG. H. Muhammad Quraish Shihab, Lc., M.A).

“Sehabis salat, biasanya di situ kesempatan kami bertanya sebanyak-banyaknya tentang hal-hal yang tak kami mengerti," tuturnya lagi.

Masih pelajar, tetapi pada saat itu Najwa Shihab sudah dahsyat ya! (*)

Tag

Editor : Al Sobry