Berkat Kebakaran Australia, Situs Budaya Kuno Berusia 6.000 Tahun Ini Terungkap

Jumat, 24 Januari 2020 | 19:41
Dlike

Budj Bim Site

HAI-ONLINE.COM- Kebakaran yang melahap sebagian bagian Australia memang sebauh bencana alam yang mengerikan karena menghanguskan puluhan sampai ratusan rumah pemukiman warga.

Nggak cuma manusia aja yang menderita karena bencana ini, hewan-hewan pun jadi kalang kabut mencari jalan keluar dari api yang melahap rumah mereka.

Meskipun bencana ini menimbulkan kerusakan dan kesedihan yang mendalam, tapi kebakaran ini ternyata mengungkap lebih jelas penginggalan budaya di wilayah Budj Bim Australia.

Budj Bim ini merupakan salah satu Situs Warisan Budaya Dunia.

Ternyata masih ada yang tersembunyi dalam sistem pengairan manusia yang sudah dibuat sejak ribuan tahun lalu itu, lho.

Situs Kuno Bentang Budaya Budj Bim

Di Australia, ada sebuah bentang budaya bernama Budj Bim, yang terletak di Australia bagian tenggara, tepatnya di Taman Nasional Budj Bim.

Bentang budaya Budj Bim terdiri dari beberapa bagian pengairan yang termasuk sistem pengairan tertua di dunia. Letaknya ada di bagian tengah Taman Nasional Budj Bim.

Sistem pengairan itu dibangun oleh etnis suku Aborigin, yaitu orang-orang Dhauwurd Wurrung atau Gunditjmara. Mereka membangun kanal, tambak, dan bendungan dengan system yang rumit untuk menangkap kooyang.

Kooyang adalah belut yang menjadi sumber makanan orang Gunditjmara.

Sistem pengairan itu dibuat sekitar 6.600 tahun lalu, bahkan sebelum bangsa Mesir Kuno membangun piramida.

Karena kekayaan warisan budaya itu, Budj Bim termasuk ke dalam salah satu Situs Budaya Dunia UNESCO.

Baca Juga: Ini Dia Penelitian Terlama dalam Sejarah, Perkiraan Baru Selesai Pada Tahun 2514

Kebakaran Mengungkap Kanal Tersembunyi Budj Bim

Meski sistem pengairan di Budj Bim sangat mengagumkan, banyak orang yang mempercayai bahwa sistem pengairan Budj Bim sebenarnya lebih jauh dan lebih panjang daripada yang sudah ditemukan.

Bagian sistem pengairan yang tersembunyi itupun terungkap setelah kebakaran Australia musim panas kali ini.

Kebakaran hutan yang dipicu oleh suhu panas dan kekeringan panjang membakar tumbuhan lebat di sana.

CNN

Budj Bim

Tapi ternyata di balik tumbuhan itu ada bagian pengairan yang memperlihatkan sistem pengairan Budj Bim secara lebih jelas.

Saat diperiksa kembali, ternyata di balik tumbuh-tumbuhan yang terbakar ada kanal-kanal yang sebelumnya tidak terlihat. Panjang kanal itu kira-kira 25 meter, teman-teman.

Wah, ternyata sebuah situs budaya dunia yang usianya sangat tua itu masih menyimpan rahasia yang belum diketahui, nih.

Kalau dibayangkan, peradaban manusia pada ribuan tahun ini juga sudah sangat maju, ya? Padahal sistem pengairan di tempat itu adalah salah satu peninggalan tertua yang masih ada.

Sistem Pengairan yang Dibangun 6.600 Tahun Lalu

Orang-orang Gunditjmara membangun sistem pengairan Budj Bim menggunakan bahan yang banyak tersedia di sana, yaitu batuan vulkanik.

Batuan vulkanik itu asalnya dari lava yang dulu mengalir dari Gunung Eccles. Gunung Eccles sendiri saat ini sedang tidak aktif.

Orang Gungditjmara menggunakan batuan vulkanik itu untuk mengarahkan air dari Danau Condah. Danau Condah itu adalah habitat kooyang atau belut yang ingin mereka tangkap.

Meski peninggalan leluhurnya masih terjaga hingga sekarang. Saat ini, populasi orang Gunditjmara menurun, terutama semenjak bangsa Eropa menduduki wilayah Australia.

Artikel ini pertama kali tayang di Bobo.id dengan judul "Kebakaran Australia Mengungkap Kanal Tersembunyi di Situs Budaya Kuno Berusia 6.000 Tahun Ini"

Tag

Editor : Alvin Bahar

Sumber bobo