HAI-online.com -Patung pesebakbola profesional,Zlatan Ibrahimovic, baru-baru ini dibakar oleh para suporter klub papan atas Swedia, Malmö FF.
Malmo merupakan klub profesional pertama Ibrahimovic saat ia mengawali karier sepak bolanya pada tahun 1999.
Alasan para suporter Malmo membakar patungIbrahimovic adalah karena merasa dikhianati setelah pemain yang akrab disapa Ibra ini membeli sahamklubHammarby, yang merupakan rival Malmo, padaRabu kemarin (27/11/2019).
Hal ini membuat geram publikMalmokarena keputusan Ibra untuk berinvestasi ke klub rivalnya, alih-alih keMalmo.
Baca Juga: Setahun Jalani Kemoterapi, Bintang Muda Manchester United Bakal Jalani Debut di Liga Eropa
Dalam rekaman video yang beredar di media sosial,terlihat bagaimana para suporter yang marah meluapkan emosinya dengan membakarpatung Ibrayang ada di luar stadion Malmo.
Sebelumnya, patung itu juga menjadi sasaran aksi vandalisme dengan dudukan toilet dan pakaian yang dipasangkan ke kepalanya.
Patung Ibrahimovic yang divandalis
Padahal, patung perunggu setinggi 3,5 m itu baru saja diresmikan bulan lalu, yang diletakkan ditengah halaman dari stadion Malmo.
Tentang kepemilikannya atas Hammarby, Ibrahimovic mengatakan: "Hammarby adalah klub yanghebatdengan suporter yang bersemangat dan sangat dihormati di Stockholm dan seluruh Swedia."
Baca Juga: Bakal Tinggalkan Barcelona dalam Waktu 2 Tahun, Pesepakbola Ini Diminta Messi Gantikan Posisinya
"Aku senang atas kesempatan untuk melanjutkan hubunganku dengan AEG sambil mendukung salah satu klub paling menarik dan berpengaruh di Swedia," ujar Ibra dikutip dari BBC.
Di sisi lain, seorang suporter Malmo yang kecewa juga turut memberikan komentar.
"Belakanganini, dia mengatakan hal-hal bodoh yang aku tak setuju, tapi aku tetap mendukungnya,"kata seorang penggemar Malmo.
Baca Juga: Ikut Dukung Timnas U-23 Indonesia di SEA Games 2019, Miyabi: Suporter Indonesia Sangat Menarik
“Sekarang dia membayar kami kembali denganmenjalin hubungan bersamaHammarby, yang merupakan pengkhianatan besar."
"Dia biasanya mengatakan bahwa kau tak boleh lupa dari mana kau berasal, tetapi tampaknya dia sudah lupa itu sekarang.”