HAI-Online.com- Film horor Indonesia masih menjadi primadona di bioskop Tanah Air kita. Nggak heran, selalu ada judul baru dan hantu-hantu baru yang ditampilkan dalam ceritanya.
Nah, kalo biasanya cerita film hantu layar lebar diangkat dari skenario atau buku, kali ini Dash Pictures, secara khusus mengangkat film berjudul Nightmare Side The Movie (2019) dari salah satu radio play horror yang terkenal di Bandung.
"Ya, satu hal yang mungkin agak berbeda, film ini diangkat dari sebuah program radio tahun 1992. Filmnya pernah dibuat pada 2013, tapi nggak tembus XXI. Nah 27 tahun kemudian ceritanya diangkat lagi ke layar lebar," ungkap Dimasta Tri Aditiyo, selaku penulis cerita film Nightmare Side yang juga penyiar radio di Ardan.
Baca Juga: Tabebuya Bermekaran, Jalanan di Surabaya Ini Jadi Mirip Jepang Pas Musim Sakura
Dimasta menjelaskan ada perbedaan, antara film Nightmare Side yang diproduksi pada 6 tahun lalu dengan yang sekarang.
“Dulu digarap dengan cara independent, bareng sineas kampus ITB, terus bentuknya semi ombinus di mana ada 3 cerita berbeda di dalamnya. Cerita yang ditonjolkan mirip dengan program acara yang sama, cerita horornya datang dari cowok, cewek, cowok lagi. Dibuat sama banget sama cerita yang dikirim ke program tersebut,” jelasnya.
Meski sudah membuat premier sendiri, kesuksesan film tersebut hanya sanggup bertahan salama tiga hari di CGV. Film yang diperankan Sarwendah Tan itu pun hilang dari pembahasan.
Kini, Nightmare Side The Movie digarap lebih serius dengan cerita yang utuh dan menggunakan efek CGI untuk penampakan hantunya.
“Penggarapannya dibuat lebih serius untuk nasional, sehingga akhirnya bisa tembus XXI. Di dalamnya, sebenarnya ada cerita yang disadur dari potongan radio play, tapi tidak dibuat ombinus melainkan dijahit jadi satu cerita,” ujarnya kali ini fokus ke cerita Selly Larasati.
Bisa kebayang dari cerita audio, kini ke visual, jadi efek jump scarenya dapet,” tambahnya.
Film ini juga mengangkat isu bullying di sekolah, di mana dalam kisah aslinya Selly merupakan anak magang Ardan yang meninggal karena tidak sanggup hidup sendirian dengan kemampuan indigo-nya.
Baca Juga: 7 Karakter Kartun yang Dibuat Lebih Realitis, Jadi Serem Abis!
Untuk itu, selain memunculkan sisi horror dan urban legend di bandung, film ini meninggalkan pesan ke penontonntya untuk tidak memandang aneh terhadap seseorang yang bisa melihat hantu dalam kehidupan nyata.
Film ini diperankan oleh artis-artis muda pendatang baru, seperti Fay Nabila, Gege Elisa, Elina Joerg dan juga Ajil Ditto.
Nama-nama aktor pendukung film Nightmare Side yang sudah dikenal antara lain Mo Sidik, Melissa Karim dan Bayu Oktara.
Secara keseluruhan, film arahan sutradara Joel Fadly cukup memberikan efek menyeramkan di awal cerita. Sebab, bagian pembuka film ini punya cerita yang singkat dan bikin efek jump scare terasa dua kali suksesnya.
Sayangnya dalam mengeksplorasi cerita utama masih kurang dinamis, sehingga efek ketakutan mulai berkurang.
Penampakan hantunya cukup beragam dan niat menaku-nakuti penontonnya, meski tetap hantu korban bully yaitu selly kurnag digarap serius sehingga kemunculannya tidak lebih menakutkan dari hantu-hantu di awal.
Meski begitu, keseluruhan film ini tidak buruk karena setelah mengetahui akhir ceritanya, penonton akan mendapat jawaban dari cerita menyeramkan di awal tadi. Aklhirnya jahitan film horror Indonesia ini pun sukses menghibur kita semua.
Dan seperti yang disarankan film ini, ‘Jangan NontonSendirian’. (*)