HAI-Online.com – Salah satu stereotype seorang publik figur ialah dekatnya mereka dengan dunia gemerlap malam atau kita lebih mengenalnya dengan dugem.
Sebutan dugem juga sering diidentifikasikan dengan aktifitas hura-hura. Dulu, tempat ini dinamakan disko karena memang cocok untuk orang-orang yang ingin mendengarkan musik up beat yang semakin larut makin hingar bingar kedengarannya.
Buat yang nggak terhubung sama musik, orang ikut dugem bukan untuk joget di lantai tapi untuk minum, seks atau pelarian dari rasa kesendirian mereka. Nggak sedikit juga, tempat dugem atau klab jadi tempat yang pas untuk pakai barang haram semacam narkoba.
Baca Juga: Cerita Terbaik Dewa 19 di Album Terbaik Terbaik, Ari Lasso Pergi, Dul Jaelani Datang!
Nah, pengalaman Ari Lasso selaku musisi yang pernah terlibat kasus obat-obatan terlarang hingga kariernya bersama bandDewa 19berantakan.
Kini, Ari Lasso mengaku sudah nggak suka dugem. Dunia itu sudah ditinggalkannya bertahun-tahun lampau.
Bahkan secara blak-blakan, pelantun tembangHampaitu mengatakan, dirinya nggak pernah terbiasa dengan gemerlapnya kehidupan malam.
Hal itu diutarakan Ari beberapa waktu silam saat dirinya sedang berada di Perth, Australia bersama band-nya dan Andra Ramadhan untuk mengisi sebuah acara.
"Mas Ari kan udah sering ke luar negeri ya, ada tempat yang seru nggak sih bagi Mas Ari? Khususnya di malam hari ya," tanya Gema, kameramenAri Lasso dalam vlognya.
Baca Juga: Mantul, Dewa Budjana dan Tohpati Bakal Gelar Konser Instrumental Pertama di Indonesia
"Kalau gue kebetulan bukan penikmat pergaulan malam. Gue nggak sukaclubbing," terang Ari seperti dikutipHAI dari Grid.ID pada Selasa (15/10/2019).
Jika memutuskan pergi di malam hari, musisi 46 tahun itu rupanya lebih suka menemukan tempat dengan udara yang dingin dan segar.
Alasannya, Ari ingin menemukan suasana baru ketika berada di tempat yang baru apalagi yang pertama kali ia kunjungi, khususnya saat berada di luar negeri.
"Kalau di luar negeri, rata-rata yang gue cari adalah suasana baru," terangnya sembari merapatkan tangan karena suhu Perth saat itu mencapai 13 derajat disertai hujan.
"Dan nggak tahu kenapa ya, gue senang dengan udara yang lebih dingin dan segar gini," tegasnya.
Meski begitu, bagi Ari, semua tempat baru yang ia kunjungi punya daya tarik dan sisi menyenangkan tersendiri.
Semuanya tergantung bagaimana setiap orang mampu menikmati tempat tersebut.
"At leastgini, semua tempat baru yang kita kunjungi itu pasti menyenangkan. Cuma kalau ke luar negeri, gue memang lebih senang nyari udaranya," ucapnya.
"Makanya kalau pas gue punya rezeki dan kesempatan untuk berlibur, sebisa mungkin pas udaranya agak dingin. Jadi bisa menikmati udara yang berbeda," pungkas Ari untuk membedakan bahwa negeri lain punya musim yang berbeda dengan negara kita.
Wah semakin usia memang semakin dekat sama alam ya. (*)