HAI-Online.com -Hadir langsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Kamis (5/9) malam, Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Syed Saddiq baru-baru ini memberikan kesaksian atas kericuhan yang terjadi pada laga antara Timnas Indonesia vs Malaysia.
Melalui postingan di akun Instagram pribadinya, menteri berusia 26 tahun ini menuliskan bahwa para pendukung Malaysia yang hadir langsung ke stadion mendapat penyerangan dari sejumlah oknum suporter tuan rumah.
Aksi penyerangan yang dilakukan oknum suporter Indonesia pun beragam, salah satunya dengan melempari para pendukung Harimau Malaya memakai besi, botol, hingga suar.
"Tadi saya bersama para suporter Harimau Malaya menyaksikan (pertandingan) Kualifikasi Piala Dunia di Stadion Gelora Bung Karno. Benda-benda seperti besi, botol, hingga suar dilemparkan kepada kami beberapa kali," cerita Syed Saddiq menggunakan bahasa Melayu.
Baca Juga: Duh, Candaan Tarik Kursi di Kelas Bikin Siswi SMA Alami Cedera Tulang Belakang
Lebih lanjut, Saddiq juga mengatakan bahwa ada beberapa suporter Indonesia yang mencoba masuk ke tribun pendukung Malaysia, di mana wasit kemudian memutuskan untuk menghentikan sementara pertandingan tersebut.
"Ada juga beberapa pendukung Indonesia yang mencoba masuk ke tribun suporter Malaysia, dan hal itu membuat pertandingan langsung dihentikan," ceritanya menambahkan.
Atas perlakuan yang mereka dapatkan, pria yang mulai menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia sejak Mei 2018mengatakan asosiasi sepak bola di negaranya, FAM bakalan membuat aduan keFIFA, dan berjanji menuntut keadilan bagi rakyat Negeri Jiran.
"FAM akan membuat aduan ke FIFA. Saya akan membuat laporan resmi ke pemerintah Indonesia. Insiden ini sangat menyedihkan bagi dunia sepak bola yang harusnya dijadikan media pemersatu. Saya berjanji akan menuntut keadilan untuk rakyat Malaysia," tutup Syed Saddiq.
Akibat kerusuhan tersebut, benda-benda seperti batu, kayu, dan botol minuman berserakan di depan pintu masuk tribune SUGBK, dansuporterMalaysiasempat terkurung dalam stadion karena kesulitan untuk keluar. (*)