Hai-Online.com - Sebagai manusia, kita memang dibekali Tuhan untuk memiliki kemampuan-kemampuan yang luar biasa, terutama pada otak.
Dari berbagai hasil penelitian yang sudah dilakukan, ternyata mengungkap bahwa masih ada hal nggak terduga yang tenyata bisa dilakukan oleh otak kita.
Nah, berikut ini empat hal mind-blowing yang ternyata sebenarnya bisa kita lakukan, guys!
Baca Juga: Cewek Ini Bernyanyi Saat Operasi Pengangkatan Tumor Otak Agar Kemampuan Musiknya Nggak Ilang
- Kesadaran 360 Derajat
Ternyata, adegan itu bukan sekedar rekayasa loh. Setiap manusia memang dasarnya punya indra keenam yang disebut kesadaran 360 derajat.
Studi mengatakan bahwa pendengaran kita akan lebih tajam saat mendeteksi hal-hal yang nggak bisa dijangkau atau tampak di mata kita.
Otomatis, hal ini akan membuat otak kita punya gambaran tersendiri tentang keadaan di sekitar kita. Nggak heran, kita pasti pernah merasa nggak nyaman karena diikuti oleh seseorang, walaupun sebenarnya nggak ada siapa-siapa.
- Mendengarkan dan Belajar saat Tidur
Tahap REM sendiri terjadi saat 70-90 menit pertama setelah kita memejamkan kedua mata.
Nature Communication melakukan penelitian kepada 20 relawan. Mereka diminta untuk tidur lalu didengarkan musik akustik di setiap tahapan tidur yang berbeda. Hasilnya saat mereka bangun, mereka dapat mengidentifikasi pola musik tersebut. Penelitian ini sekaligus membantah anggapan mengenai otak kita yang tidak bisa mengambil informasi baru pada saat tidur.
Baca Juga: Baiknya Onani Dihindari, Soalnya 5 Kesalahan Masturbasi Ini Membahayakan Diri
- Alarm Alami
Kalo kita meniatkan untuk bangun di jam tertentu, kita benar-benar bisa bangun di jam tersebut loh. Selain itu kita juga harus punya jadwal tidur yang teratur.
Berdasarkan penelitian, alarm tersebut bekerja karena hormon stres yang dilepaskan otak beberapa jam sebelum kita bangun.
- Belajar Piano Hanya dengan Membayangkan
Penelitian tersebut dilakukan di tahun 1904, di mana terdapat dua kelompok yang berlatih dengan piano sungguhan sementara kelompok satunya hanya belajar bagaimana memindahkan jari dan membayangkan nadanya.
Hasilnya, kedua kelompok tersebut tetap memiliki keterampilan yang sama. Penelitian ini lalu dilakukan kembali di tahun 1990 dah hasilnya tetap sama. Wadidaw ya! (Lubna Shafira/HAI)