HAI-Online.com -Kabar duka datang dariIpda Erwin Yudha Wildani, seorang anggota kepolisian korban pembakaran saat mengawal aksi demo mahasiswa di Cianjur, dinyatakan meninggal dunia Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta pada Senin (26/8) dini hari tadi.
Menghembuskan nafas terakhir pada pukul 01.38 WIB, polisi berusia 45 tahun tersebut meninggal setelah menjalani perawatan intensif selama 12 hari, atau tepatnya sejak 15 Agustus lalu.
Seperti yang dilansir HAI dari Kompas.com, kabar meninggalnya Ipda Erwin sendiri disampaikan oleh Wakil Kapolres Cianjur, Kompol Jaka, di mana kondisi kesehatan almarhum telah mengalami penurunan sejak Minggu (25/8) malam.
"Almarhum meninggal sekitar pukul 01.30 WIB. Sejak semalam kondisinya drop," terang Kompol Jaka sambil menjelaskan bahwa jenazah akan terlebih dulu dishalatkan di Masjid Agung Cianjur sebelum dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cikaret.
Baca Juga: Membangkitkan Kembali Budaya Selebrasi lewat Festival Gapura Cinta Negeri
Sebelumnya, anggota yang sudah bertugas menjadi petugas kepolisianselama kurang lebih 25 tahuntersebut menjadi korban setelah berupaya untuk memadamkan ban yang dibakar oleh seorang oknum mahasiswa.
Di saat yang bersamaan, ada salah satu oknum mahasiswa yang melempar bahan bakar ke arah ban, dan menyambar Ipda Erwin beserta ketiga rekannya.
Akibat insiden tersebut, Ipda Erwin sendiri mengalami luka bakar lebih dari 60 persen, sedangkan ketiga korban lain sekitar 40 persen.
"Hasil pemeriksaan dokter bedah plastik tim dokter disampaikan bahwa pak Erwin luka bakar 64 persen.(Luka bakar) di muka, kemudian kedua tangan, kaki, dari ujung kaki sampai paha dan sebagian dada," terang Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati Brigjen Pol Musyafak.
Sementara itu, polisi sejauh ini sudah menetapkan tiga orang tersangka, di mana salah satunya adalah RS, mahasiswa berusia 19 tahun yang teridentifikasi sebagai pelempar bahan bakar ke arah ban terbakar.
Semoga insiden ini bisa menjadi pembelajaran buat kita semua ya sob, sehingga kasus serupa nggak kembali terulang ke depannya. (*)