HAI-Online.com -Dua orang siswa dari Yayasan Dwipahara Bali, Wayan Ada dan Wayan Ariana ditemukan tewas tenggelam pada Minggu (4/8) lalu, ketika tengah menjalani program magang selama 3 tahun di Jepang.
Seperti yang dilansir HAI dari Tribun Bali, kejadian ini sendiri bermula saat kedua pelajar tersebut memutuskan untuk pergi ke sungai untuk mandi bersama kesepuluh teman lainnya karena Jepang saat ini sedang memasuki musim panas.
Nggak mengetahui kedalaman sungai, Ada dan Ariana tiba-tiba hanyut terbawa arus sebelum akhirnya ditemukan oleh pihak kepolisian beserta tim SAR Jepang dalam keadaan kritis sekitar satu setengah jam kemudian.
Setelah berhasil ditemukan, keduanya pun segera dilarikan ke rumah sakit guna mendapatkan penanganan lebih lanjut, tapi tetap gagal tertolong meski tim dokter melakukan upaya medis untuk menyelamatkan kedua pelajar tersebut.
Menurut laporan, jenazah dari Wayan Ada dan Wayan Ariana telah tiba di Bandara Ngurah Rai, Bali pada Jumat (9/8) sekitar pukul 17.25 WITA, dan penyerahankepada pihak keluarga turut dihadiri perwakilanDirektorat Bina Pemagangan Kementerian Ketenagakerjaan RI, Dinas Tenaga Kerja dan Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Bali, serta Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Menengah Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bangli.
"Sesuai jadwal, kedua jenazah tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada 17.25 Wita," ungkap penanggung jawab program penyaluran magang Jepang Yayasan Dwipahara Bali, Nyoman Gede Nuada.
Dikutip dari Kompas.com,I Wayan Ariana berangkat ke Jepang pada 17 Maret 2017 dan akan pulang pada Maret 2020, sedangkan I Wayan Ada diberangkatkan 23 Februari 2018, serta baru pulang tahun 2021 mendatang.
Semoga kejadian ini bisa membuat kita lebih berhati-hati lagi ya sob sehingga kejadian serupa nggak terulang kembali ke depannya. (*)