HAI-Online.com -Beberapa waktu lalu, beredar informasi bahwa salah seorang siswa SD Negeri Widorokandang Kabupaten Magetan, Jawa Timur diharuskan untuk membayarkan uang ganti rugi sebesar Rp 1 Juta karena telah merusak papan tulis sekolah.
Menanggapi kabar yang tengah ramai menjadi bahan pembicaraan banyak orang tersebut, Kepala Sekolah SDN Widorokandang, Warsi mengatakan, pihaknya nggak pernah menyebutkan angka Rp 1 juta untuk mengganti kerusakan papan tulis oleh salah seorang siswanya.
Seperti yang dilansir HAI dari Kompas.com, angka tersebut berasal dari orang tua siswa tersebut, Sukimin yang menanyakan biaya perbaikan papan tulis kepada tukang.
“Kami tidak ada menyebut angka Rp 1 juta. Itu Pak Sukir berbicara sama tukang," ujar Warsi saat ditemui di ruang kerjanya pada Sabtu (10/8) kemarin.
Baca Juga: Melarikan Diri dari Masjid, Sapi Kurban Kabur ke Sekolah dan Buang Hajat di Depan Kelas
Bahkan, pihaknya sendiri baru mengetahui adanya kerusakan pada papan tulis tersebut setelah orang tua siswa datang ke sekolah untuk ikut bertanggung jawab dalam memperbaiki kerusakan,
Lebih lanjut, Warsi menambahkan, dia menyayangkan berita penarikan uang Rp 1 juta kepada orang tua siswa untuk biaya perbaikan papan tulis, dan pihak sekolah nantinya akan melakukan perbaikan terhadap papan tulis yang bolong sepanjang 10 cm dan lebar 1 cm itu sendiri.
“Ya kami akan tambal dengan triplek. Tukangnya masih sibuk,” jelasnya.
Warsi memastikan jika kasus papan tulis rusak yang menjadi pembicaraan warga di Magetan itu saat ini telah selesai dengan nggak ada permintaan penggantian dari pihak sekolah.
Sebelumnya,Suwoto selaku Kepala Dinas Pendidikan Magetan meminta pihak SD Widorokandang untuk mengambil sikap bijaksana terkait kasus ini, dan melarang penggantian papan tulis rusak dibebankan kepada orang tua murid.
“Rusaknya sedikit saja. Kemarin sudah saya peritahkan kepala sekolah memanggil wali murid untuk disampaikan, itu tidak ada penggantian,” terang Suwoto. (*)