Lompat dari Pesawat yang Terbang Rendah, Mahasiswi Universitas Cambridge Ditemukan Tewas

Kamis, 08 Agustus 2019 | 10:34
via Telegraph

Alana Cutland

HAI-Online.com -Seorang mahasiswi Universitas Cambridge, Inggris bernama Alana Cutland ditemukan dalam keadaan nggak bernyawa setelah sebelumnya nekat melompat dari pesawat yang terbang pada ketinggian 3.600 kaki (1.000 meter).

Dilansir dariDaily Mirror, kejadian ini terjadi 15 menit usai pesawat terbang ringan Cessna yang digunakanCutland pulang dari penelitian di sebuah area terpencil Madagaskar untuk melakukan penilitian terhadap kepiting mengudara dari kawasan Analava.

Menurut laporan, mahasiswi yang diketahui masih berusia 19 tahun tersebut dikatakan tiba-tiba membuka pintu pesawat, dan memutuskan untuk melompat di atas hutan sabana Madagaskar dari ketinggian 1.000 meter.

Sebenarnya pilot dan penumpang lain yang berada dalam pesawat tersebut sudah melakukan berbagai macam upaya untuk menghalangi Cutland, tetapi gagal.

Baca Juga: Akhirnya, Situs Cek IMEI Kemenperin Muncul Juga, Langsung Cek Biar Nggak Kena Blokir!

Setelah melakukan pencarian sejak 25 Juli lalu, kepolisian setempat menyatakan bahwa pihaknya telah menemukan jenazah Cutland di Hutan Mahadrodroka pada Selasa (6/8), tapi dalam keadaan nggak utuh atau tinggal 40 persen saja.

The Sun

Lokasi tempat jenazah Cutland ditemukan

Lokasi tempat jenazah Cutland sendiri berhasil ditemukan setelah warga setempat melakukan Joro yang merupakan ritual denganmelibatkan kurban sapi zebu guna meminta bantuan dewa Malagsy bernama Zanahary.

"Warga desa akhirnya menemukan jenazah Alana Cutland usaimelakukan proses pencarian yang dilakukan sepanjang malam," ungkap Kepala penyelidik Spinola Edvin Nomenjanahary.

Lebih lanjut, Nomenjanahary meyakini 60 persen sisa tubuh dari mahasiswi jurusan Ilmu Alam tersebut telah hanyut hingga ibu kota Antananarivo.

Hingga kini belum mengetahui motif apa yang membuat mahasiswa Universitas Cambridge ini mengakhiri hidup, namun sebelum insiden Cutland dilaporkan bersikap aneh dan pulang lebih awal dari rencana penelitian yang seharusnya 45 hari menjadi selama 10 hari saja. (*)

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya