Profil 5 Besar Seniman BEKRAF x 88 Rising 'ICINC', Banyak yang Masih Mahasiswa!

Sabtu, 20 Juli 2019 | 11:35
Bekraf

ICINC 2019

HAI-ONLINE.COM - Setelah resmi membuka tahap Open Call pada bulan April lalu, Indonesia Creative Incorporated (ICINC) terus mendapatkan sambutan luar biasa dari ratusan talenta musik di Indonesia.

ICINC sukses menarik perhatian 536 solois dari berbagai kota seperti Aceh, Bandung, Makassar, Malang, Sidoarjo, Pontianak, Surabaya, Papua dan banyak kota lainnya.

88rising telah melakukan proses kurasi dan berhasil menyaring 20 besar peserta hingga kini terpilih menjadi 5 besar yang akan diterbangkan ke Los Angeles, Amerika Serikat untuk mengikuti tahap talent development dari 88rising serta tampil di gelaran “Head in the Clouds Festival” pada 17 Agustus mendatang (waktu Los Angeles).

Baca Juga: Manggung di We The Fest 2019, Dewa 19: Dul Lebih Terkenal Dari Kami

Berikut profil mereka:

Amanta Artadhia Siregar Amanta Artadhia atau yang lebih akrab dipanggil Arta adalah seorang mahasiswa tingkat akhir di Universitas Bina Nusantara. Bakat menyanyi sudah nampak sejak kecil, mulai dari ketertarikannya bermain piano bersama Ibu dan Neneknya. Devinta Trista Agustina Devinta dilahirkan 19 tahun yang lalu di Sidoarjo. Perempuan yang kini bekerja di Gereja Mawar Sharon sebagai Customer Service ini bercita-cita menjadi penyanyi terkenal dan dapat berkolaborasi dengan nama-nama besar. Monica Eva Sancti Lahir dan tumbuh besar di Tangerang bersama orang tuanya yang berprofesi sebagai pegawai kantoran dan juga musisi. Ayahnya merupakan seorang penyanyi sementara ibunya bermain flute dan piano. Monica pernah menjadi salah satu penampil di Java Jazz on the Move 2011, namun kini dia fokus pada genre RnB. Nicholas Hardy Nicholas masih berstatus mahasiswa di STIE Bisma Lepisi Tangerang, sejak kecil dia suka mendengarkan lagu pop, indie dan jazz. Mendengarkan musik dan bermain gitar membantu Nick mengatasi berbagai perasaan negatif. Steffani B.P. Murni Seorang penyanyi dan penulis lagu dari Malang, Indonesia yang mahir memainkan berbagai alat musik seperti ukulele, gitar, glockenspiel dan melodika. Karir musiknya dimulai pada 2011 dimana dia berkolaborasi dengan sesama penyanyi dari Malang. Pada Februari 2019 lalu akhirnya merilis digital debut pertamanya berjudul “Almost”. Marcello Laksono Pria kelahiran 1997 ini sedang menempuh pendidikan tingkat Master di University of Glasgow dengan fokus pada Digital Media dan Informasi. Marcello, atau yang akrab disapa Cello, baru saja merilis EP yang berjudul “Vulnerability” pada Mei 2019. Lagu-lagu dalam EP tersebut banyak terinspirasi dari kehidupan pribadinya.

Tag

Editor : Alvin Bahar