Salut! Demi Bantu Anak Putus Sekolah, Polisi NTT Sulap Motor Dinas Jadi Perpustakaan Mini

Rabu, 10 Juli 2019 | 15:30
ANTARA FOTO/KORNELIS KAHA

Aipda Abraham membagikan buku bacaan kepada sejumlah anak di Desa Kabulak, NTT.

HAI-Online.com -'Salut', kata itu lah yang mungkin keluar dari mulut banyak orang usai melihat usaha seorang polisi bhabinkamtibas di Polsek Kakuluk Mesak, Polres Belu, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur bernama Aipda Abraham Doeka dalam membantu anak-anak putus sekolah.

Seperti yang dilansir HAI dari Kompas.com, Abraham diketahui sengaja menyulap sepeda motor dinas miliknya menjadi perpustakaan mini supaya anak-anak putus sekolah di Desa Kabulak dan Desa Kabuna bisa belajar membaca dan menulis.

Ketika ditemui di tempatnya mengajar pada Rabu (10/7), Abraham menjelaskan bahwa tindakan ini dilakukannya karena merasa prihatin dengan masa depan anak-anak yang putus maupun tak bersekolah di kedua desa tersebut.

"Anak-anak di desa ini, karena jarak dari desa ini ke sekolah jauh, mengakibatkan mereka malas sekolah, akhirnya putus sekolah. Oleh karena itu setiap hari, usai kerja saya datang ke sini membawa buku bacaan untuk bantu mereka membaca," ujar Abraham.

Baca Juga: Ini Baru Mantul, Bocah 12 Tahun Sudah Menulis 135 Buku Bacaan Agama dan Biografi!

Menariknya, aktivitas ini sudah dilakukan Abraham sejak tahun 2016 lalu, di mana dia mengisi boks motor dinasnya dengan buku-buku bacaan anak yang diperolehnya dari seorang teman di Komunitas Baca NTT.

"Kebetulan saya memiliki kenalan di Komunitas Baca NTT yang setia menyumbangkan buku bacaan dan dibagikan kepada anak-anak untuk dibaca. Sehingga saya bisa dapat bantuan buku," terangnya lebih lanjut.

ANTARA FOTO/KORNELIS KAHA

Boks motor Aipda Abraham disulap menjadi perpustakaan mini

Meskipun disediakan rumah kosong oleh salah satu ketua RT ketika datang mengajar, Abraham mengaku lebih sering mengadakan aktivitas pengajaran di luar rumah karena membludaknya antusiasme dari anak-anak sekitar.

"Saat ini ada rumah kosong milik ketua RT 03 Adelino Do Santos yang rela dipinjamkan untuk dipakai menjadi perpustakaan mini. Namun kalau untuk menampung anak-anak ini sulit sekali, karena jumlah mereka yang banyak," tutur dia.

Dengan aksinya ini, Abraham memiliki harapan supaya tiap dusun memiliki satu perpustakaan mini mulai tahun depan, sehingga nantinya bisa menjadi tempat belajar bagi anak-anak yang putus sekolah.

Salut buat Aipda Abraham! Semoga ke depannya kita bisa menjadi seperti Aipda Abraham yang peduli dengan pendidikan masyarakat sekitar, khususnya di wilayah-wilayahyang masih minim dengan fasilitas. (*)

Tag

Editor : Alvin Bahar