HAI-ONLINE.COM – Sebagian besar dari genre musik metal nggak pernah benar-benar mencari keramahan dalam aksinya. Nggak heran lagi, band-band seperti Metallica dan Pantera didirikan dengan kuat dalam kesadaran publik.
Black metal yang pertama kali diciptakan tahun 1982 menjadi salah satu bentuk paling esoteris, dengan genre yang dikatakan nggak pernah punya maksud untuk menjangkau audiens pada arus utamanya.
Saat ini black metal dikenal karena materinya yang nggak sehat, vokal yang memekik, nilai produksi DIY dan penggunaan “corpse paint” hitam putih.
Dengan genre yang gelap dankontroversial, black metal cenderung mengakibatkan sejumlah insiden yang meliputi kekerasan dan kontroversial.
Berdasarkan informasi dari Listverse, HAI merangkum 5 hal mengejutkan yang pernah dilakukan atas nama black metal.
1. Pembakaran Gereja
Dengan sejarah yang dimiliki black metal sebagai anti Kristen, banyak beberapa diantara musisi metal terkemuka yang secara terbuka menganjurkan praktik pembakaran gereja ini.
Gaahl dari Gorgroth, dan yang terkenal Varg Vikernes yang pernah bergabung bersama Mayhem menjadi salah satu diantara musisi yang melakukan praktik ini.
Banyak sentimen anti Kristen dari musisi black metal berasal dari nostalgia untuk masa lalu penyembahan berhala di Norwegia.
Vikernes mengatakan bahwa dia mendukung pembakaran gereja karena orang-orang Kristen secara salah menyerbu tanah-tanah secara kuat berabad-abad yang lalu.
2. Menggunakan Darah Hewan Dalam Penampilannya
Kalo biasanya ada dua hal yang disukai band-band black metal seperti pertunjukan yang menginggung pembunuhan atau menyinggung tentang agama.
Gorgoroth menjadi band yang berhasil melakukan keduanya selama penampilan yang mengesankan di Krakow, Polandia.
Pertunjukan itu menampilkan beberapa model telanjang yang disalibkan di atas panggung, kepala binatang yang dipenggal, dan beberaoa galon darah babi.
Dalam keributan yang dihasilkan, band unu duancam dengan tuduhan kriminal untuk penistaan dan kekejaman terhadap hewan, namun akhirnya mereka menghindari penuntutan.
Cuplikan langsung konser itu akhirnya dirilis dengan judul Black Mass Krakow 2004.
3. Pembunuhan Seorang Bassis yang dianggap Menodai Satanisme
Samong Traisattha adalah bassis dan vokalis untuk band metal Thailand Surrender of Divinity, saat ia dibunuh pada awal 2014.
Didapati seorang pengguna Facebook dengan nama “Maleficent Meditation” yang menjadi penanggung jawab atas pembunuhan itu, dengan memposting foto-foto tubuh Traisattha bersama dengan kata-kata kasar tentang Satanisme.
Disebuah perbatasan di sana terdapat seorang penggemar yang gila, dengan mengatakan bahwa ia berencana untuk bunuh diri namun ingin membawa mereka yang menodai Satanisme bersamanya.
4. Mayhem Menggunakan Mayat Vokalis Mereka Sebagai Cover Album
Menjadi cerita black metal paling terkenal yang melibatkan Mayhem ini nyatanya sangat membantu dalam merintis genre dan memulai tren mengenakan corpse paint masa itu.
Per “Dead” Ohlin sebagai vokalis Mayhem saat itu memiliki keyakinan akan dirinya yang sudah mati. Karena itu ia mengubur pakaiannya di kuburan sebelum ia memakainya.
Dead juga diketahui sering melukai dirinya dengan menyayat tangannya menggunakan pisau cukur dan pecahan kaca. Selain itu Dead sering menghirup aroma burung mati yang dibawanya bersamanya.
Pada tahun 1991 ia bunuh diri dengan memotong pergelangan tangannya dan menembak dirinya sendiri dengan senapan. Catatan bunuh dirinya pun hanya berisikan “Maafkan untuk semua darah ini. Biarkan pesta dimulai.”
Seolah kejadian itu nggak cukup suram, band ini memutuskan untuk menggunakan foto mayat Dead sebagai sampul album mereka Dawn Of The Black Hearts.
Dengan hasil gambar pria muda yang terbaring di lantai, dengan otaknya yang pecah, menjadi salah satu gambar metal paling terkenal sepanjang masa.
5. Pembunuhan Euronymous
Selain peristiwa bunuh diri Dead, ada lagi kasus yang melibatkan Mayhem di dalamnya.
Kejahatan black metal nggak akan lengkap tanpa kisah gelap paling terkenal dalam sejarah genre black metal ini, yaitu pembunuhan gitaris Oystein “Euronymous” Aarseth. Euronymous dibunuh oleh mantan teman saty bannya, Varg Vikernes.
Menurut Vikernes. Perseteruan antara mereka berdua dimulai pada tahun 1991 ketika Euronymous mengajak Vikernes untuk membantunya dalam label rekaman, tapi Euronymous nggak pernah membayar Vikernes kembali.
Keretakan yang terjadi antara mereka berdua terjadi setelah Vikernes melakukan wawancara dengan seorang jurnalis untuk mengungkap identitas aliran mereka.
Namun langkah gegabah Vikernes menghasilkan dia ditangkap karena klaimnya pada wawancara itu. Dengan ketakutan yang datang pada Euronymous, akhirnya ia menutup tokonya.
Vikernes selanjutnya mengatakan bahwa Euronymous berencana ingin menculik dan membunuhnya karena apa yang telah Vikernes lakukan. Ia menikam Euronymous sebanyak 23 kali dengan pengakuan untuk membela diri.
Tapi tentu aja penjelasan versi Vikernes dengan aspek pembelaan ini nggak sepenuhnya dipercayai. Ia dihukum selama 21 tahun penjara dengan kasus pembunuhan dan menciptakan bahan peledak dalam kasusnya membakar gereja.
Penulis: Nada Aprillia