HAI-Online.com -Keinginan manusia untuk hidup di Mars nampaknya bisa terwujud, baru-baru ini sejumlah ilmuwan dari Caltech berhasil membuat reaktor canggih yang bisa mengubah karbon dioksida di luar angkasa menjadi oksigen.
Dikutip dalam laporan yang terbit di jurnal Nature Communications,oksigen ini sendiri merupakan hasil ekstraksi karbon dioksida yang nantinya diperoleh reaktor tersebut dari komet.
Para ilmuwan sendiri tahu bahwa molekul air yang dilepaskan oleh komet dapat dipercepat oleh angin matahari, yang kemudianmembuat mereka melepaskan oksigen ketika jatuh kembali ke permukaan.
Mengingat komet dapat memancarkan karbon dioksida, tim kemudian mencari tahu apakah proses tersebut juga dapat mengubah kandungan karbon dioksida di dalamnya menjadi oksigen dengan melakukan percobaan.
Baca Juga: Google Maps Temukan Keberadaan Kakek yang Telah Hilang Selama 9 Tahun, Tapi....
Para ilmuwan pun kemudian membuat percobaan dengan cara mempercepat molekul karbon dioksida, dan ditabrakkan pada permukaan kertas emas (gold foil surfave) karena merupakan elemen lembam yang diyakini bisa menciptakan oksigen dari reaksi kimia antara keduanya.
Menariknya, ketika melakukan percobaan tersebut, pemimpin studi mengaku bahwa dia pada awalnya nggak yakin kalau cara itu akan berhasil.
"Kami pikir tidak mungkin menggabungkan dua atom oksigen dari molekul karbon dioksida secara bebarengan. Soalnya, karbon dioksida merupakan molekul linier dan harus menekuknya agar bisa berfungsi," ujar si pemimpin studi, Profesor Konstantinos P. Giapis.
Meskipun berhasil, perangkat ini diketahui masih memiliki kelemahan di mana untuk menghasilkan satu atau dua molekul oksigen, reaktor membutuhkan 100 molekul karbon dioksida yang dipercepat.
"Apakah ini perangkat akhir? Nggak. Apakah ini perangkat yang dapat menyelesaikan masalah dengan Mars? Nggak. Tetapi itu adalah perangkat yang dapat melakukan sesuatu yang sangat sulit," tambahnya. (*)