HAI-Online.com -Lagu Merakit adalah tentang kemampuan bangkit kembali dari kegagalan untuk kembali merakit mimpi.
Sebuah pesan yang bersifat universal, nggak terkecuali bagi teman tuli. Hal tersebut yang menjadi alasan bagi Yura untuk mengolah video lirik di luar kebiasaan yang sudah pernah dilakukan Yura sebelumnya.
Dan untuk mencapai tujuan tersebut, dalam video lirik ini Yura berkolaborasi bersama Bunda Galuh, sebagai salah satu ahli yang terbaik di bidang bahasa isyarat di Indonesia.
Baca Juga : Cantik Nggak? Ini Tampilan 5 Musisi dengan Filter Snapchat jadi Cewek
Dari kolaborasi ini Yura terpapar dengan bentuk edukasi yang lebih baik mengenai bahasa isyarat. Bahwa penggunaan bahasa isyarat sendiri, mempunyai perlakuan yang berbeda-beda.
Dalam hal ini mediumnya adalah sebuah karya lagu. Isyarat tangan yang digunakan akan sedikit banyak berbeda dibandingkan dengan bahasa isyarat untuk pecakapan sehari-hari, dan lagu Merakit di video ini direspons dengan menggunakan bahasa isyarat sastra.
Kemampuan adaptasi dari bahasa isyarat ini yang membuat bahasa isyarat terasa semakin indah.
Bunda Galuh menggunakan teknik yang menarik ketika mempelajari lagu Merakit. Dengan menempatkan tangannya di speaker atau di bagian dada Yura, untuk merasakan getaran suara dari lagu Merakit.
Dari tekhik yang spesial ini, Bunda Galuh bisa membuat catatan apakah lagu tersebut iramanya naik atau turun, bagaimana emosi yang ada di lagu tersebut, dan akhirnya akan berhubungan dengan penggunaan bahasa isyarat di video lirik nantinya.
Melalui kolaborasi ini, Bunda Galuh dan Yura berusaha meneruskan usaha-usaha baik yang sudah dilakukan banyak individu lain untuk memberi pemahaman yang lebih baik akan teman tuli.
Video lirik & bahasa isyarat ini semoga memberikan ruang tanpa sekat bagi teman tuli dan audiens Yura untuk dapat menikmati lagu Merakit. Juga, memberi dorongan untuk kemauan dan keberanian berkomunikasi dengan teman tuli.
Baca Juga : Mau Kolaborasi Sama Artis 88 Rising? Ikut Aja International Clubbing Experience - ICE 2019!
Dari pengalaman Yura sendiri, berkomunikasi dengan teman tuli hampir sama rasanya seperti berkomunikasi dengan teman yang berasal dari negara dan bahasa yang berbeda.
Untuk informasi tambahan, Bunda Galuh Sukmara Soejanto, adalah teman tuli. Perempuan asal Banjarnegara, Jawa tengah, yang lebih sering dipanggil Bunda Galuh ini adalah pendiri Rumah Belajar “The Little Hijabi."
Berdiri dari 2013, ini adalah tempat di mana teman-teman tuli belajar. Bunda Galuh mengenyam pendidikan di Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada, kemudian melanjutkan studi pascasarjana di bidang Master of Sign Linguistics di La Trobe University, Bundoora, Melbourne, Australia. (*)