Kaum Misqueen Boleh Tiru: Jalani Gaya Hidup Freeganisme, Cowok Ini Cuma Butuh Rp 114 Ribu untuk Makan Setahun

Selasa, 07 Mei 2019 | 12:00
Yahoo News Singapore

Daniel Tay

HAI-Online.com -Kalau kebanyakan dari kita sekali jajan makanan di mall bisa menghabiskan uang hingga ratusan ribu rupiah, lain ceritanya dengan seorang cowok asal Singapura, Daniel Tay yang cuma menghabiskan Rp 114 ribu untuk makan setahun.

Seperti yang dilansir HAI dari Kompas.com, cowokberusia 38 tahun ini hanya membutuhkan uang 8 dolar AS (Rp 114 ribu) untuk makan setahun karena selama ini diamerupakan seorang freegan (menentang konsumerisme dan mengurangi sampah untuk membersihkan lingkungan).

"Aku seorang freegan, yaitu seseorang yang menghabiskan sesedikit mungkin uang dan mencoba mendapatkan sesuatu dengan gratis," kata Daniel kepada harian The Strait Times.

Selain itu, Daniel sendiri diketahui juga menjalani gaya hidup dumpster dive, di mana dia nggak segan-segan mengorek tempat sampah untuk mencari makanan yang masih layak dimakan atau benda lain yang bisa digunakan.

Baca Juga : Kata 'Puasa' Ternyata Berasal dari Bahasa Sanskerta, Artinya Dalem Banget!

Meskipun begitu, Daniel mengatakan bahwa nggak semua freegan menjalani gaya hidup dumpster karena orang-orang tersebut hanya mengumpulkan makanan dan membuat benda kebutuhan mereka sendiri, begitupula sebaliknya.

"Ada freegan yang bukan dumpster, mereka mengambil makanan dan membuat benda kebutuhan sendiri. Lalu, adapemulung menjalani gaya hidup dumpster, tapi bukan freegan karena mereka menjual benda yang mereka dapat dan bukan digunakan," terang Daniel.

Lebih lanjut, Daniel menjelaskan bahwa cara hidup dumpster sangat mungkin untuk dilakukan di Singapura, mengingat banyak makanan ataupun benda dalam tempat sampah di negaranya yang masih berkondisi baik.

"Hal ini susah dilakukan di negara lain karena sampah ya...memang sampah,"tambahnya.

Menariknya, walaupun jarang membeli makanan bagi dirinya sendiri, Daniel diketahui lebih rela menghabiskan uang miliknya demi membelikan makanan untuk kucing-kucing kesayangannya.

Hmm kira-kira kalau gaya hidup tersebut diterapin di Indonesia, Daniel cuma bisa bertahan berapa hari ya sob? (*)

Tag

Editor : Alvin Bahar