Ternyata Ini Maksud Tersembunyi di Balik Tranformasi Bentuk Tubuh Thor di Avengers: Endgame

Senin, 06 Mei 2019 | 17:30
Marvel Studios

Thor sebelum berubah menjadi berperut buncit di Avengers: Endgame

HAI-Online.com -Buat kalian yang belum nonton Avengers: Endgame jangan dibaca karena ini termasuk spoiler, ya meskipun Russo Brothers sendiri sebenarnya udah mencabut laranganuntuk menyebar spoiler film garapannya tersebut mulai Senin ini (6/5).

Buat kalian yang udah nonton Avengers: Endgamepasti setuju kalau film ini menyajikan banyak kejutan, mulai dari Captain America mampu menggunakan Mjolnir, superhero yang menjadi debu kembali, hingga yang paling menarik perhatian adalah perubahan bentuk tubuh dari Thor.

Seperti yang dilansir HAI dari ComicBook, perubahan bentuk tubuh Thor dari yang semula atletis menjadi berperut buncit bukan untuk merendahkan orang dengan perut gendut, meskipun dalam film itu dia sempat menjadi bahan ledekan Rocket Racoon dan Tony Stark.

Jadi gini sob, Thor yang mengalami depresi karena gagal mencegah Thanos untuk menjentikkan jari di Infinity War memilih untuk menghabiskan lima tahun waktunya hanya dengan makan dan minum bir setiap harinya.

Baca Juga : Kabur dari Razia Lalu Lintas, Siswi SMP di Purworejo Terancam Buta karena Dilempar HT oleh Polisi

Selain itu, depresi yang dialaminya tersebut sempat membuat Thor kehilangan rasa percaya diri, terlihat dari adegan ketika dia melakukan perjalanan waktu ke Asgard untuk 'meminjam' reality stone dari tubuh Jane Foster.

Hingga akhirnya, Thor bertemu dengan sang ibu, Frigga yang membuat rasa percaya dirinya kembali, ditambah dengan keberhasilan mengangkat Mjolnir menunjukkan dia masih worthy meskipun sempat mengalami kegagalan dan perubahan bentuk tubuh.

Dari situlah, Thor menyadari bahwa sesungguhnya worthiness nggak dilihat dari bagaimana bentuk tubuh orang tersebut ataupun kegagalan yang pernah mereka lalui di masa lalu, tapi berasal dari perbuatan masing-masing individu selama hidup.

Bisa disimpulkan, perubahan Thor di Avengers: Endgamesecara nggak langsung memberikan pesan kepada para penonton bahwa nilai mereka nggak diukur dari ukuran, bentuk, asal, atau warna kulit, melainkan bagaimana kita hidup dan tumbuh sebagai seorang manusia.

So, mulai sekarang nggak ada alasan lagi buat kehilangan kepercayaan cuma karena bentuk tubuh, suku, ras, agama, ataupun hal lainnya karena pada dasarnya kita semua sama. Setuju? (*)

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya