HAI-ONLINE.COM - Suka mengoleksi buku, majalah, komik, atau novel? Pasti kamu pernah lihat lembaran kertas pada buku atau barang koleksi berubah jadi kuning, padahal sebenarnya buku itu masih bagus.
Nah, biar nggak bingung, seperti ini penjelasannya.
Baca Juga : Ngakak, Ini 5 Hal di Game Grand Theft Auto yang Nggak Masuk Akal
Kertas terbuat dari batang pohon
Seperti yang kita tahu, bahwa kertas itu dibuat dari batang pohon. Sel pada batang pohon tersusun dari beberapa molekul, dua di antaranya yaitu selulosa dan lignin.
Selulosa adalah bahan yang bertugas untuk menyusun dinding sel pada batang pohon. Sedangkan lignin berfungsi untuk menjaga batang pohon untuk tetap kuat dan keras.
Selulosa dan lignin
Sel batang pohon yang ada lalu diubah jadi kertas dan dua molekul tadi, selulosa dan lignin, ikut terbawa ke dalam kertas yang sudah dibuat. Kertas yang dibuat pada dasarnya berwarna putih.
Nah, yang memberi warna putih pada kertas adalah selulosa tadi. Semakin banyak jumlah selulosa pada kertas, maka warnanya semakin putih.
Berbanding terbalik dengan selulosa, keberadaan lignin pada kertas justru membuat kertas semakin nggak putih atau kita sebut menguning.
Kertas menguning akibat Lignin yang teroksidasi
Semakin lama, lignin yang ada akan teroksidasi (terurai) oleh oksigen ke udara dan pecah jadi zat asam.
Zat asam itu dapat menyerap sebagian gelombang cahaya. Karena gelombang cahaya diserap, maka warna cahaya yang dipantulkan oleh kertas jadi lebih kuning dari sebelumnya. Semakin banyak lignin pada kertas yang teroksidasi, maka warna kertas semakin menguning.
Penemuan yang dapat mengurangi kadar lignin
Namun saat ini zaman sudah semakin canggih, para ahli pun membuat penemuan yang bisa dipakai untuk mengurangi kadar lignin dalam sebuah kertas putih.
Ini akan menghasilkan kertas yang nggak cepat menguning dan tahan terhadap oksidasi.
(Artikel ini sudah tayang di bobo.grid.id dengan judul “Kenapa Kertas Menguning Setelah Lama Disimpan?”)