5 Fakta Wiji Fitriani, Wanita Kanibal di Kediri yang Makan Jarinya Sendiri

Senin, 22 April 2019 | 14:45
DIDIK MASHUDI / SURYA.CO.ID

Kepala Puskesmas Ngadi dr Rindang Farikha Indana (kanan) memeriksa Wiji Fitriani, perempuan pengidap gangguan jiwa yang menggigit dan memakan jari-jari tangannya sendiri.

HAI-Online.com -Masih pada inget nggak sama Sumanto sob? Itu lho, pria asal Purbalingga, Jawa Tengah yang dulu dikenal banyak orang sebagai manusia kanibal karena sempat memiliki kebiasaan mengonsumsi daging mayat.

Memiliki kemiripan dengan Sumanto, baru-baru ini publik dikejutkan dengan sosok wanita asal Kediri, Wiji Fitriani yang diketahui merupakan kanibal dengan cara memakan bagian tubuhnya sendiri.

Lebih mengerikannya lagi, beberapa anggota tubuh dari Wiji Fitriani diketahui sampai membusuk akibat setelah wanita berusia 29 tahun itu melakukan tindakan tersebut.

Berikut sejumlah faktasoal Wiji Fitriani, wanita kanibal asal Kediri yang udah berhasil dirangkum HAI dari berbagai macam sumber.

1. Menderita Gangguan Jiwa

Dilansir dari Surya.co.id, Wiji yang sehari-hari tinggal bersama sang nenek, Mbok Jirah, diketahui mengalami masalah kesehatan mental sejak kedua orang tuanya bercerai, dan selalu menggigit jari-jari tangan ketika penyakitnya kambuh.

"Kalau gangguan jiwanya kambuh, penderita akan menggigit jari tangannya sampai terluka dan mengisap darahnya. Kadang juga ditelannya," ungkap salah seorang tetangga Wiji Fitriani, Dedi ketika dihubungi, Kamis (18/4).

2. Sering Dikurung

Apabila penyakit gangguan jiwa yang dideritanya kumat,pihak keluarga selama ini ternyata nggak pernah memberikan obat penenang apapun kepada Wiji, dan memilih untuk memasukkan dia ke dalam kerangkeng.

Melihat hal tersebut, Arif Witanto selaku Koordinator Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Jawa Timur meminta petugas kesehatan kabupaten Kediri untuk memberi perhatian lebih dan segeramemberi penanganan lebih lanjut terhadap Wiji.

"Petugas Kesehatan di KabupatenKediriseharusnya bisa lebih memberikan perhatikan kepada Wiji, pasien jiwa yang memakan jarinya," kata Arif.

Selain itu, Arif juga mengatakan bahwa petugas seharusnya juga melakukan jemput bola terhadap pasien, nggak hanya menunggu laporan, dan menyarankan supaya Wiji mendapatkan perawatan yang lebih intensif.

3. Upaya Pengobatan Belum Maksimal

Menurut pengakuanKepala Dusun Tambak, Imam Maki, Wiji sebenarnya sudah mendapatkan penanganan dari tim medis sejak lama, namun kurang maksimal karena pasien enggan untuk berpisah dengan Mbok Jirah.

"Sejak kecil Wiji Fitriani memang diasuh oleh neneknya. Keduanya sulit dipisahkan, sehingga Wiji tidak dapat berobat maksimal," ujar Imam.

Lebih lanjut, Imam berpendapat bahwasalah satu solusi supaya penyembuhan gangguan jiwa Wiji bisa berjalan dengan lancar adalah dengan cara memisahkan dia sementara dari sang nenek.

"Kalau benar-benar ditangani dan diobati, lukanya akan cepat kering, dangangguanjiwanya kembali normal," terangnya lebih lanjut.

4. Sempat Dirujuk ke RSJ Lawang, tapi Memaksa Pulang

Dalam keterangannya, dr Rindang Farikha Indana selaku Kepala Puskesmas Ngadi mengaku bahwa pihaknya telah tiga kali memberikan rujukan perawatan Wiji Fitriani ke RSJ Lawang, namun pasien selalu memaksa untuk pulang.

"Sudah tiga kali pasien dirujuk ke RSJ Lawang mulai 2011, 2014 dan 2017. Termasuk dirujuk untuk pemeriksaan lukanya ke RSUD Pare," kata Rindang.

Selain itu, Wiji diketahui juga sempat akan menjalani operasi sebagai bentuk penanganan terhadap luka pada bagian jari, tapi sayangnya gagal terlaksana.

"Menjelang operasi dokternya menelepon kami minta pasien dijemput karena tidak jadi operasi. Pasien menangis dan keluarga tidak ada yang tanda tangan, sehingga mau tidak mau kami jemput," tambahnya.

5. Sang Nenek Ikhlas Melepas Cucunya Berobat ke RSJ Menur, Surabaya

Setelah mendapatkan penjelasan dari Kadinsos Jatim, Dr Sukesi, Mbok Jirah diketahui telah rela melepaskan cucunya untuk pergi berobat ke RSJ Menur Surabaya dan mendoakan agar cucunya segera sembuh.

"Kami iklas Wiji dibawa berobat, mudah-mudahan cucu saya segera sembuh," ujar Mbok Jirah.

Kita doakan aja sob semoga Wiji bisa segera sembuh dari penyakit yang dideritanya, sehingga bisa kembali menjalani kehidupan seperti sedia kala. (*)

Tag

Editor : Alvin Bahar