HAI-Online.com - Shep Doleman selaku Direktur Event Horizon Telescope (EHT) memamerkan foto lubang hitam atau yang lebih kita kenal dengan black hole dalam konferensi pers di Washington DC pada Rabu lalu (10/4).
"Kita telah melihat, apa yang kita pikir nggak bisa kita lihat. Kita telah melihat dan memotret lubang hitam (black hole) ," ujar Doleman dalam acara tersebut.
Menariknya lagi, foto asli dari objek yang memiliki ukuran 6,5 miliar kali lebih besar dari matahari tersebut ternyata memiliki data dengan ukuran mencapai 5 petabytes.
Dilansir dariKompas.com, data berukuran 5 petabytes ini diketahui secara fisik disimpan dalam hard drive yang beratnya hingga berton-ton, dan menghabiskan waktu satu tahun bagi peneliti untuk menerjemahkannya sebelum akhirnya foto black hole tersebut muncul.
Baca Juga : 5 Penyebab Kematian Mendadak, Bisa Terjadi ke Remaja Juga Lho
Selain itu, para peneliti juga diketahui harus memisahkan data lubang hitam dari data-data air di atmosfer, foton radio yang nyasar, serta kesalahan-kesalahan kecil lain sebelum akhirnya kembali melakukan pengecekan hasil dan menulis makalah dalam waktu satu tahun.
Lalu sebesar apa sih 5 petabytes itu, kok bisa menghabiskan banyak waktu dari peneliti untuk mengolah data?
Buat kalian yang belum tahu, 1 petabytes itu setara dengan 1.000.000.000.000.000 bytes, atau kalau mau lebih gampangnya konversi aja jadi gigabytes, jenis yang sering digunakan sebagai memori internal smartphone, berada di kisaran 1.000.000GB
Nah kalau smartphone sekarang biasanya memiliki memori internal sebesar 64GB, jadi untuk bisa menyimpan data foto asli objek black hole kita membutuhkan sebanyak 15.265 ponsel.
Wah, pantesan aja ya sob para peneliti membutuhkan waktu lama buat mengolah data sebelum akhirnya mendapatkan foto asli black hole! Kira-kira kalau data itu didownload dengan kecepatan internet Indonesia, butuh waktu berapa lama ya? (*)