4 Tips Yang Sering Dilupakan Saat Foto Human Interest

Jumat, 29 Maret 2019 | 15:25
iStock Editorial

Ibu dan tiga anaknya membawa buah di depan pura di Bali

HAI-online.com – Genre foto human interest adalah bidang yang asik untuk kita dalami dengan kamera kompak seperti di smartphone. Apalagi, kita bisa menemukan objek fotonya setiap hari di mana pun kita berada. Nggak mesti naik gunung atau lari ke pantai dulu seperti para pegiat landscape photography.

Anyway, untuk yang belum tahu, foto human interest itu adalah bidang fotografi yang tertarik pada geliat manusia dalam menjalani keseharian sosialnya. Karena itu banyak foto human interest yang menampilkan foto raut muka dengan ekspresi tertentu, atau aktivitas orang di sebuah ruang publik seperti pasar.

Genre ini cocok banget untuk lo yang hobi ngebolang keliling kota.

Nah, kalau lo mau mulai menggeluti human interest, Hai punya beberapa tips yang bisa memandu lo. Mereka yang udah rajin hunting momen pun sering lupa tips ini, tuh. Hehe. Sikat!

Human Interest Itu Bukan Cuma Tentang Penderitaan Manusia

Sampai sekarang masih banyak yang menganggap kalau foto human interest itu foto tentang masyarakat kelas sosial bawah. Makanya, banyak yang suka foto ekspresi muka pengemis, aktivitas pemulung, atau pedagang di pinggir jalan. Udah gitu, foto serta caption-nya cenderung mengekspos penderitaan mereka.

Bikin foto human interest yang menyentuh emang jadi salah satu cara untuk menarik perhatian sih. Tapi, kayaknya kehidupan manusia nggak gitu-gitu doang kan? Masih banyak hal menarik yang bisa kita foto di ruang publik. Kakak-kakak yang sibuk wara-wiri di trotoar jalan daerah perkantoran itu bisa jadi momen bagus, begitu juga suasana teman-temanmu di kampus yang lagi asik main juga bisa jadi foto yang bagus. Asalkan lo bisa menangkapnya di momen yang tepat.

Jadilah ‘Invisible’ Di Ruang Publik

iStock Editorial
Herianus

Jakarta, Indonesia-November 19, 2011: People are moving at traditional market that selling any kind of vegetables at kebayoran lama market in south jakarta. This is one of the biggest market in south jakarta.

Saat lagi hunting foto di ruang publik, untuk bisa dapetin momen yang bagus kamu harus bisa mengikuti, mengamati, dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarmu. Nah, untuk itu, kamu harus ‘invisible’ alias seperti tak terlihat saat observasi.

Maksudnya, bukan foto sambil sembunyi-sembunyi atau foto diem-diem, lho. Menjadi invisible di ruang publik itu artinya orang-orang di situ nggak merasa sungkan atau terganggu dengan keberadaan lo. Mereka melanjutkan kegiatannya sebagaimana biasanya.

Dengan begitu, kamu pun bisa mendapatkan momen bagus yang natural.

Bisa Ngobrol Dengan Subjek Fotomu Akan Lebih Baik

iStock Editorial
Kum Seong Wan

Yogyakarta, Indonesia - November 20 2015: A face of an Indonesian girl dance performer in the crowd who is conversing with her ground as they await for the performance to begin

Dalam foto human interest kamu nggak boleh menganggap orang-orang yang ada di depan kameramu sebagai objek. Mereka adalah subjek, sob. Karena, mereka kan yang punya cerita, kita yang mengamati dan mengabadikannya.

Nah, bakal lebih seru tuh kalau kamu bisa ngobrol dulu dengan orang-orang yang pengen kamu foto di tempat umum. Dengan begitu, kamu jadi tahu latar belakang atau cerita mereka. Kalau udah tau ceritanya kan kamu pasti dapet inspirasi untuk menentukan angle foto, posisi foto atau komposisi. Tentu, nggak ada salahnya juga kok untuk mengarahkan gaya atau pose mereka.

Lagi pula, kalau dapet ceritanya kamu jadi bisa menceritakan ulang di caption fotomu nanti. Tul nggak?

Pakai lensa wide dan fix lebih baik

Kedekatan dengan subjek foto dalam human interest itu penting banget. Karena itu kamera dengan lensa luas adalah gear yang paling tepat. Jadi saat hunting kamu mesti berada di tempat yang pengen kamu foto tersebut. Kalau foto pake zoom, kamu cuma akan jadi pengintai, bro. kurang dapet ceritanya.

Nah, untuk lo para pegiat foto human interest, smartphone terbaru dari Vivo, yaitu Vivo V15 mesti jadi pilihan lo tuh. Soalnya kameranya bagus banget! Kualitasnya nggak kalah sama mirrorless atau bahkan kamera DSLR.

Kamera belakang Vivo V15 pake AI Triple Camera, sob. Yes, ada tiga kamera. Paling atas, kekuatan 5 MP yang dikhususkan untuk mendapatkan foto dengan depth of field tinggi. Sementara kamera kedua 8 MP dengan super-wide-angle udah disertai dengan kecanggihan AI. Jadi, lebarnya foto lo itu adalah berkat bantuan kecerdasaan buatan Vivo. Canggih kan? Fitur ini lah yang bikin foto human interest lo bisa menangkap banyak cerita di ruang public. Sementara kamera ketiga yang paling bawah punya 24 juta unit photosensitive untuk melengkapi kebutuhan foto sehari-hari.

Ketiga kamera ini ditangkap sensor 1 / 2,8 inch. Udah gitu, diafragmanya pun luas. Berkisar F/2.4 – f/1.78. untuk foto wajah close up bagus banget tuh.

Fitur HDR yang udah disematkan pada aplikasi kamera pun akan bikin foto jepretanmu semakin tajam. Detil shadow dan highlight bisa terlihat dengan baik, bahkan walaupun kamu foto sesuatu yang membelakangi sumber cahaya.

Masih kurang? Vivo V15 punya pop-up camera untuk lo selfie dengan kekuatan 32 MP. Vivo V15 adalah smartphone pertama dengan fitur pop-up camera ini. Lo bisa selfie sama orang-orang baru yang lo temui saat hunting, tuh.

Tag

Editor : Rizki Ramadan