HAI-Online.com - Temen-temen kita di BINUS School Serpong punya kegiatan amal yang unik, nih, guys.
Mereka baru aja menggelar Pasar Amal. Bertempat di Sjuman Hall, sejumlah siswa berkumpul untuk bikin bazar yang menjual sembako atau kebutuhan sehari-hari seperti gula, minyak sayur, beras, mie instan, kopi, dan telur.
Semua produk tersebut dijual dengan harga yang lebih murah dari pasaran. Produk dibeli dengan uang sumbangan dari siswa. Hasil penjualannya pun disumbangkan kepadaLembaga seperti Trash Hero Indonesia, Animal Hope Shelter, Rumah Faye, Centre for Orangutan Protection.
O ya,barang-barang ini cuma boleh dibeli oleh karyawan dan warga sekitar yang lebih membutuhkan.Selain meringankan beban karyawan dan warga sekitar, program ini juga mendidik siswa-siswi untuk berbisnis.
Demi mempersiapkan acara ini, siswa-siswi bekerjasama untuk mencari produk, memperhitungkan modal dan pengeluaran penghasilan, mencari Lembaga yang akan dibantu, hingga teknik berjualan.
Program yang dilakukan dalam satu hari ini dibagi menjadi 3 sesi, menurut kategori pembeli. Sesi pertama dibuka untuk semua karyawan BINUS SCHOOL Serpong (OB, tukang kebun, satpam, dan karyawan outsouce), sesi kedua dibuka untuk warga sekitar BINUS SCHOOL Serpong, kemudian dilanjutkan dengan sesi ketiga yang dibuka untuk semuanya.
Adapun untuk pembelian produk dilakukan dengan kupon untuk membatasi jumlah yang dibeli. Setiap orang hanya diperbolehkan untuk membeli maksimal 1 kilogram gula, 2 liter minyak sayur, 1 kilogram beras, 10 bungkus mie instan, 10 bungkus kopi, dan 5 butir telur. Untuk semuanya dihargai dengan Rp50.000.
Penjualan dari Pasar Amal tahun ini memperoleh hasil sekitar Rp15.000.000 yang kemudian disumbangkan pada Lembaga-lembaga tersebut.
“Charity Market ini sangat efektif untuk mengembangkan kesadaran siswa-siswi akan pentingnya kegiatan sosial. Melalui program ini siswa-siswi dapat memahami bahwa tindakan dan pengorbanan kecil mereka dapat membantu meringankan beban sangat banyak orang. Charity Market ini menjadi salah satu program yang ditunggu-tunggu karena sebenarnya mereka juga senang dapat berbagi kebahagiaan dengan orang yang membutuhkan,” komentar Ibu Anggie Ariyani, guru pembimbing OSIS BINUS SCHOOL Serpong (*)