Kenapa Orang Bertubuh Pendek Lebih Gampang Marah? Riset Menjawabnya

Selasa, 26 Februari 2019 | 09:42
Intisari

Terungkap! Cowok yang Tubuhnya Pendek Lebih Gampang Marah

HAI-Online.com - Studi tentang hubungan fisik dan kepribadian manusia emang selalu bikin penasaran banyak ilmuwan.

Kali ini ada studi terbaru tentang korelasi antara tinggi manusia dan sifat pemarah.

Sebuah studi baru-baru ini mengklaim bahwa pria yang pendek cenderung lebih agresif daripada teman-teman mereka yang punya tubuh lebih tinggi.

Menurut sebuah studi baru yang dilakukan oleh para ilmuwan di Pusat Pengendalian Penyakit di Atlanta, Georgia, orang yang lebih pendek cenderung lebih pemarah dan lebih ganas daripada orang bertubuh tinggi.

Baca Juga : Beda Pandangan Politik, Jefri Nichol Tetap Berteman, Begini Caranya!

Dilansir dari Bright Side dan Intisari.grid.id, para ilmuwan mengamati 600 cowokberusia antara 18 dan 50 tahun.

Studi itu menemukan bahwa mereka yang merasa kurang maskulin 3 kali lebih mungkin melakukan serangan kekerasan atau tindakan kriminal.

Para ilmuwan mengatakan ini adalah hasil dari 'stres perbedaan cowok' yang bikin mereka menjadi lebih agresif.

Karena stereotip sosial, salah satu hal yang bikin pria merasa kurang maskulin adalah ketika mereka merasa bahwa tinggi badan mereka lebih pendek daripada tinggi rata-rata.

Sehinggacowok yang lebih pendek bertindak lebih agresif.

Hal ini dilakukan untuk mengelabui kekurangan tinggi badan mereka. Sindrom ini dikenal sebagai 'kompleks Napoleon'.

Ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 1926 oleh psikoanalisis Austria, Alfred Adler.

Pada tahun 2018, psikolog evolusi Mark van Vugt dan tim peneliti di Vrije Universiteit Amsterdam nemuin bukti 'kompleks Napoleon' pada cowok.

Baca Juga : Nggak Cuma Vanesha, Pidi Baiq Ajak Penyanyi Lain Isi Soundtrack Dilan 1991

Mereka sampai pada kesimpulan kalocowok yang bertubuh pendek lebih bersikap agresif dalam interaksi dengancowok yang lebih tinggi.

Menurut pada ahli, orang yang lebih pendek punya kerentanan perasaan yang lebih kuat dan tingkat paranoid yang lebih tinggi.

Namun, sangat mungkin kalo studi itu sendiri termasuk kelompok uji yang terlalu kecil buat ngasih korelasi yang benar antara tinggi dan tingkat agresivitas manusia.

Dan ada beberapa studi lain yang mengarah pada temuan yang bertentangan juga.

Pada tahun 2007, studi oleh University of Central Lancashire menunjukkan bahwa 'kompleks Napoleon' kemungkinan besar adalah mitos.

Studi ini menemukan bahwa cowok pendek lebih kecil kemungkinannya untuk kehilangan kesabaran dibandingkan dengan tinggicowok rata-rata.

Selama percobaan, subjek diharuskan berduel satu sama lain dan detak jantung mereka dipantau.

Monitor jantung ngungkapin kalocowok yang bertubuh lebih tinggi lebih cenderung kehilangan kesabaran dan membalas.

Sedang studi Pertumbuhan Wessex yang dilakukan di Inggrissaat memantau perkembangan prikologis anak-anak sejak mereka memasuki usia sekolah hingga dewasa, mereka menemukan fakta "tidak ada perbedaan signifikan dalam fungsi kepribadian atau aspek kehidupan sehari-hari yang dapat dikaitkan dengan tinggi badan."

So, kamu percaya yang mana? fisik memengaruhi emosional atau kalian yang mengendalikan? (*)

Tag

Editor : Al Sobry