Jalan-Jalan Tanpa Nyampah ala Swietenia Puspa, Inisiator Divers Clean Action

Senin, 18 Februari 2019 | 15:05
Sobry/HAI

Jalan-Jalan Tanpa Nyampah ala Swietenia Puspa, Inisiator Divers Clean Action

HAI-Online.com – Siapa yang setiap akhir pekan melakukan perjalanan/travelling? Pasti banyak yang angkat tangan, iya kan? Terus, siapa di sini yang jalan-jalannya nggak menghasilkan sampah?

Duh, sedikit banget kan yang mengacungkan jarinya meski itu cuma di dalam hati. Lagian, emang bisa ya, jalan-jalan nggak nyampah?

Jangankan jalan-jalan ke gunung, pantai atau pulau, bahkan sekadar jalan-jalan ke emol aja, kita pulangnya bawa sampah plastik, minimal kantong kresek atau botol air mineral. Duh, gimana dong?

Baca Juga : Bastian Steel 'Bentrok' Soal Jurusan Kuliah Sama Orangtua, Ini Ceritanya!

Jangan nyerah gitu aja! Ternyata nggak mustahil lho buat kamu yang suka jalan-jalan ke berbagai tempat, eh sesampainya di lokasi tujuan, kamu nggak menyumbangkan satu sampah pun!

Nah, Swietenia Puspa, Inisiator Divers Clean Action udah membuktikannya. Setiap kali ia mengunjungi suatu tempat wisata, terlebih wisata bawah laut di Indonesia, dia bakal ngelakuin yang namanya zero waste travelling, alias nggak nyampah di lokasi jalan-jalan.

“Jalan nggak bisa nyampah itu gimana, lakuin tiga R aja! Jadi, wisatawan nggak menggunakan sampah sekali pakaiyang akan berpotensi jadi sampah di sana,” katanya simpel saat jadi pembicara di KFC Peduli Lingkungan untuk Laut Indonesia beberapa waktu lalu.

Kepada HAI, cewek lulusan ITB itu mengaku malah seringnya pulang membawa beberapa sampah dan bukan menyumbangnya.

Nah, pertama-tama yang harus dilakukan adalah reduce, usaha mengurangi sampah dari sebelum berangkat travelling.

“Wisatawan harus packing, bawa totebag untuk menolak kresek,” katanya, dari sana sampah plastic seklai pakai diharapkan bisa berkurang.

Selanjunya bawa juga barang-barang yang bisa dipakai ulang. “Juga membawa tempat makan, jadi kalo lagi mau beli cilor atau cilok bisa dipakai wadah itu dan nantinya dicuci untuk bisa digunakan lagi,” katanya nggak malu di tasnya jadi ada botol minum dan kotak makan plus tambahan tas jinjing kecil yang bisa dilipat demi tugas reuse tadi.

Lebih siap lagi, kalo jadi traveler yang mau zero waste, kita kudu cek di lokasi wisata tujuan ada tempat pembuangan akhir (TPA) atau tidak? Wow, sekepo itu ya?

“Buat traveler, kita harus aware apakah (di lokasi wisata) ada sistem pengelolaan sampah yang benar atau nggak. Cek apa ada TPA atau nggak, saluran sampahnya ke laut nggak?” katanya ini penting untuk bisa bertindak mau ikut bagian recycle untuk pengelolaan sampah atau nggak?

Menurut Swietenia, kalo ada TPA maka kita bisa membantu untuk memilah sampah sesuai jenisnya. Jadi sistem recycle bisa sama-sama dilaksanakan, tidak hanya warga di lokasi wisata tetapi juga wisatawannya.

“Kalo nggak yakin ada, ya bawa balik sampah sehingga nggak ikut menyumbangkan,” katanya lagi tegas. (*)

Tag

Editor : Al Sobry