Hai-Online.com -Dari pada buang-buang waktu cuma buat nongkrong nggak jelas, cewek ini lebih memilih travelling, khususnya naik gunung. Pengalamannya nggak main-main, dua gunung di Jawa, yaitu Merbabu dan Sumbing udah ia daki. Lo yang suka travelling atau baru mau coba naik gunung, pas nih ngobrol banyak sama cewek dari SMAN 82 Jakarta ini.
Namanya, Shaskya Puteri Demsy. Cewek kelahiran 2001 ini cerita banyak ke HAI tentang kegemarannya soal travelling, termasuk gimana awalnya bisa jadi suka dan cara dia motivasi diri biar sampai puncak walau lelah.
"Dari kecil gue emang sering diajakintravellingsama nyokap," kata Shasky.
Lebih lanjut, sejak itu jadi ketagihantravelling.Apa lagi, dia sendiri emang gampang bosan dan hal stagnan. Selain itutravellingjadi semacam "pelarian" buatrefreshpikiran dari jenuhnya kehidupan sekolah.
Foto-foto saat Shasky naik gunung banyak hadir di berbagai akun travelling bro. Namanya makin dikenal sebagai seorang traveller muda. Gimana enggak, umurnya belum genap 18 tahun, tapi udah berani jajal gunung dengan ketinggian di atas 3000 mdpl sebagai permulaan. Awalnya sih Shasky ngaku takut, tapi lanjut aja dan malah bikin ketagihan.
Kalau selama ini pemula biasanya naik gunung yang nggak begitu tinggi dulu, beda sama Shasky. Dia cerita keHaikalau termasuk nekat naik Gunung Merbabu sebagai gunung pertamanya.
"Pas itu masih kayak kaget, demi apa sih separah ini naik gunung, secapek ini. Terus aku kurang persiapan fisik," kata Shasky.
Ini jadi pengalamantravellingShasky yang nggak bisa dia lupain karena dia termasuk nekat.
Capek itu pasti
Soal duka naik gunung, rasa capek itu pasti ada dan nggak bisa ditampik. Belum lagi soal banyak rintangan lain, termasuk cuaca. Shasky sendiri pun pernah merasakan hal ini sob. Terpaksa mesti terus melanjutkan perjalanan walau cuaca kurang mendukung lantaran nggak ada lahan datar buat mendirikan tenda.
Belum lagi, Shasky yang mesti pakai kaca mata juga jadi kesulitan tersendiri. Nggak adahead lamppula saat malam. Alhasil, kerja sama dan saling membantu antarteman itu sangat terasa saat perjalanan cewek yang berniat kuliah di jurusan jurnalistik ini.
Di balik itu semua, Shasky mengaku banyak dapat hal senang dari naik gunung. Apa lagi saat udah sampai puncak. Teman-temannya pun jadi motivasi tersendiri dia buat terus melawan rasa capek saat naik gunung.
Nggak lupa, tulisan khusus buat nyokap mesti dia foto biar izintravellingdi kemudian hari bisa dikantong lagi. Ini jadi trik sendiri bro. Toh apa yang dilakukannya ini pun positif, dibanding hanya sekadar hambur-hamburin uang buat hal nggak jelas.
Setelah berbagai ujian kelar, Shasky sih pengen travelling lagi. Salah satu keinginannya buat naik Gunung Rinjani sob.
Hobicoverlagu
Eits, nggak cuma sukatravellingdari gunung ke gunung aja, Shasky juga sukacoverlagu. Kegemarannya ini udah mulai sejak dia masih duduk di banku SMP. Dia seringcoverlagu di Instagram loh.
Apa sih lagu favorit cewek ini?
"Lagu-lagu indi lokal kayak lagu-lagunya Danilla yang contohnya 'Senja di Ambang Pilu', lagu-lagunya Sore kayak 'Pergi tanpa Pesan'," ucap Shasky.
Katanya sih, lagu-lagu semacam itu bisa membawa suasana hatinya jadi tenang.
"Enak banget didengar, adem aja gitu," tambahnya.
Lagu-lagu kayak gitu pun yang emang jadi andalan cewek yang jago main gitar dan ukulele ini pastravellingke gunung. Beberapa rekomendasinya sepert "Puisi Alam" dari Fourtwenty dan "Duniawi' dari Rumah Sakit.
Ada yang mau ikut travelling bareng Shasky? Kalau mau, siapin diri dulu deh, jangan sampai nyerah di tengah jalan. Kepoin Shasky lebih banyak dichannelYouTube Hai ya!
(*)