3 Kendala yang Biasanya Ditemui Anak IT di Perusahaan, Wajib Baca!

Selasa, 15 Januari 2019 | 16:00
iStockphoto

Ilustrasi

HAI-ONLINE.COM - IT, atau Information Technology, merupakan subjek yang sangat diminati di kampus. Apalagi buat kalian yang suka nongkrong di depan komputer, memecahkan kode-kode untuk membuat sesuatu yang berguna.

Setelah lulus, mereka biasanya langsung melamar ke perusahaan-perusahaan yang sedang mencari anak-anak IT terbaik untuk bisa membantu bisnis perusahaan berjalan.

Baca Juga : Profesor Universitas Harvard Ungkap 4 Tips Selalu Sehat dan Bahagia

Namun ternyata, buat anak baru alias fresh graduate, tentu aja ada banyak kendala-kendala yang ditemui di perusahaan sebagai anak baru.

HAI pun berkesempatan mewawancarai CEO Dimension Data Indonesia, Hendra Lesmana, yang jenjang kariernya di dunia IT sangat luar biasa.

Berikut ini adalah 3 kendala yang biasanya ditemui anak IT di perusahaannya:

1. Tekanan

Hendra menjelaskan kalau berkerja sambil merasakan sedikit tekanan itu sudah biasa di dunia IT. Apalagi kalau ada keluhan dan permintaan dari client.

"Ada beberapa (karyawan) yang memang pada saat kuliah, mereka nyantai, tapi begitu sampai di perusahaan IT yang mapan dan serius, mereka berpikir kok ini kayak kerja tanpa henti, ya?" ujarnya ketika HAI temui di kantor Dimension Data Indonesia di Kuningan, Jakarta Selatan, pada Senin (15/1).

"Makanya ketika kita mewawancarai (anak baru) mereka, biasanya kita nanya jam terbang mereka dalam seminggu tuh yang berhubungan dengan sekolah atau kerja itu berapa jam? Kalau di sini, kerja 40 jam seminggu itu udah biasa," lanjutnya.

2. Pro Aktif dalam Belajar

Menurut penuturan Hendra, berkerja di perusahaan IT itu adalah never ending learning, alias belajar tanpa henti. Kata Hendra, anak-anak zaman sekarang itu suka belajar sendiri alias otodidak.

"Mungkin anak-anak yang fresh graduate sekarang itu self pace (suka belajar sendiri). Itu yang harus ditambah sedikit, selain belajar dari yang udah diajari dosen, mereka juga harus cari yang lain, cari materi yang berhubungan dengan apa yang mereka sedang pelajari," lanjutnya.

"Ini yang kita harapkan juga, mereka pro aktif dalam belajar, karena perkembangan teknologi sekarang sangat cepat, pengetahuan itu nggak cuma dari text book."

3. Berani Meminta Tolong

Biasanya, karyawan baru ingin terlalu meng-impress rekan kerjanya ketika ada pekerjaan yang sulit dilakukan sendiri. Makanya, nggak jarang dari mereka yang kebingungan sendiri ketika kesulitan dalam melakukan suatu hal.

Menurut Hendra, ada baiknya mereka berani meminta tolong dan pendapat dengan rekan kerjanya, dan bahkan atasannya.

"Misalnya si anak baru ini ada masalah, cenderung utak-atik sendiri mereka, sampai akhirnya dimarahin client," katanya.

"Padahal, kalau seandainya tanya sama sebelahnya atau atasannya, ia bisa dapat solusi," tutur Hendra.

Tag

Editor : Alvin Bahar