HAI-Online.com -Ada yang kepikiran nggak sih siapa driver pertama perusahaan transportasi online Go-jek? Aplikasi yang menuai kesuksesannya ini memberikan kode khusus kepada driver pertamanya ini, “driver 001”.
Akrab dengan nama Pak Kumis, Mulyono menjadi saksi sejarah Go-jek sejak berdirinya pada 2010. Sebelum bergabung dengan Go-jek, Mulyono merupakan ojek pangkalan yang mangkalnya deket sama kantor Go-jek pertama kali di Jalan Kerinci.
Hai kutip dari Intisari, Mulyono menceritakan waktu itu kantor Go-jek hanya sebuah garasi mobil berukuran 5x7 meter. Dia masuk pada Agustus 2010 dan waktu itu juga Go-jek belum berbentuk aplikasi online. Sistem pemesanannya masih menggunakan narahubung. Driver bakal dihubungin sama call center dan ditawarin pesanan pengguna.
“Jadi kalo mau diambil, dikirim alamatnya (pemesan),” kata Mulyono.
Kalo sekarang Go-jek identik dengan warna hijaunya, lo tau nggak sih bro kalo seragam mitra transportasi online ini awalnya berwarna abu-abu, loh.
Menjadi saksi perjalanan panjang Go-jek, Mulyono merasakan suka duka profesi yang dipilihnya ini. Saat mitra ojek online ini masih sedikit, Mulyono kerap kali diancam dan diperlakukan nggak baik oleh ojek-ojek pangkalan yangmerasa dirinya sebagai saingan.
“Kami sering banget diintimidasi sama opang-opang (ojek pangkalan). Saya pernah ditimpuk, saya di Graha Raya pernah dikalungin golok, tapi saya pasrah, saya mencari nafkah dan nggak mengganggu,” ujar Mulyono dikutip dari Intisari.
Baca Juga : Apakah Ojek Online Masih Bisa Dapet Penghasilan Rp 8 juta/bulan?
Namun, nggak cuma pengalaman nggak mengenakkan yang dia dapet. Nggak jarang Mulyono juga mendapat pengalama yang mengesankan dari profesinya ini. Ketika Asian Games 2018 sedang berlangsung, Mulyono pernah nganter cewek bule dari Stadion Gelora Bung Karno (GBK) ke Cinere, Depok.
Yang buat berkesan, cewek ini nangis waktu dia jemput di GBK. Setelah dia tanya, ternyata cewek ini sedih karena nggak ada driver yang mau ngambil pesanannya setelah nunggu lebih dari dua jam. Mulyono mengatakan kalo customernya ini merasa berterimakasih banget sama dirinya karena mau nganter ke Cinere, Depok yang jaraknya sekitar 15 kilometer dari GBK.
Delapan tahun bekerja di Go-jek, Mulyono menunjukkan rasa cintanya pada perusahaan ini dengan memberikan nama anak terakhirnya sama dengan nama pendiri Go-jek, Nadiem Makarim. Ia menamai anaknya Nadiem Saputra.
Kesetiaannya ini pernah membawanya mendapatkan ponsel genggam dari Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Dengan penghasilan paling besar sekitar Rp6 juta sampai Rp7 juta, perekonomian keluarga Mulyono membaik dan sejahtera.
“Mudah-mudahan dengan dibuatnya regulasi, perusahaan lebih memperhatikan mitra-mitranya,” pesan Mulyono kepada perusahaan tempat bekerjanya itu. Ia juga berharap agar para driver dimanusiakan dalam segi penghasilan, kenyamanan, dan sebagainya.
Penulis : Zhafira