HAI-Online.com – Akhir tahun ini, Jakcloth siap modali pelajar dan mahasiswa untuk jadi pengusaha clothing. Nggak tanggung-tanggung, 42 institusi pendidikan, baik dari SMA/SMK dan Universitas yang beruntung bakal digandeng JakCloth untuk meramaikan acara tahunannya.
Lewat program School Clothing Preneur, Jakcloth siap memberikan modal untuk mereka membuktikan diri di acara Jakcloth Year End Sale 2018.
Yap, keistimewaan baru di event Jakcloth Year End Sale 2018 yang bakal berlangsung di Parkir Timur Senayan pada tanggal 19-23 Desember 2018 nanti.
Baca Juga : Kamu Mahasiswa Yang Suka Bisnis? Ikut Lomba Ide Bisnis Priceza Young Entrepreneur Competition 2018, Yuk!
Pihak Jakcloth akan menghadirkan pengusaha-pengusaha clothing baru dari kalangan pelajar dan mahasiswa yang dimodali Jakcloth dari dana CSR untuk menjadi pengusaha clothing betulan.
“Pengunjung Jakcloth itu 80 persennya pelajar dan mahasiswa, kami ingin mengapresiasi mereka dengan mendatangi mereka ke sekolah dan kampusnya untuk memberikan motivasi sekaligus mengajak mereka jadi pengusaha clothing, modalnya dari kami,” ujar Ucok dalam acra press konferensi Jakcloth Year End Sale 2018, Rabu (12/12) lalu.
Para peserta program School Clothing Preneur ini akan diberi wadah untuk menjadi penjual baju di acar Jakcloth yang dipastikan tak ada musik panggung tersebut. Hal ini dilakukan agar pengunjung makin fokus belanja, dan sebagian pelaku bisnis juga fokus berusaha.
“Kkita beri wadah dan merasakan gimana rasanya jadi pengusaha, jadi mereka punya pengalaman baru di Jakcloth, yaitu jadi penjual,” jelasnya lagi.
Ucok menambahkan bahwa pihaknya akan tetap melanjutkan program mengingat antusias masyarakat yang tinggi akan program ini. Harapannya akan tumbuh pengusaha-pengusaha clothing local yang akan meramaikan industri kreatif Indonesia.
Program ini juga menjawab keragu-raguan banyak pihak perihal keputusan LianMipro atas konsep barunya Jakcloth di 2018, Jakcloth membuktikan bahwa panggung musik bukanlah satu-satunya alasan masyarakat datang ke Jakcloth.
“Banyak pihak mempertanyakan alasan kami meniadakan musik di Jakcloth 2018, tujuan kami ingin agar pengunjung focus terhadap produk yang dijual, kami ingin pengunjung yang datang fokus untuk berbelanja, bukan menonton pertunjukkan musik,” jelas Ucok Nasution, CEO Jakcloth.
Optimis nggak bakal kehilangan pengunjung, dengan bermodal ide dan konsep yang baru, JakCloth justru menuai hasil di luar prediksi, angka pengunjung yang justru semakin meningkat dari tahun sebelumnya.
“Alhamdulillah jumlah pengunjung justru meningkat, tahun lalu masih ada panggung musik, event kita di 25 titik seluruh Indonesia pengunjungnya 1,3 juta. Di tahun 2018, tanpa panggung musik di bulan November terakhir catatan kami sudah lebih dari 1,5 juta pengunjung, belum termasuk JakCloth Year End Sale tanggal 19-23 Desember inim” paparnya lagi.
Untuk konsep Jakcloth tahun ini, selain program School Clothing Preneur, bakal ada juga berbagai kompetisi yang melibatkan pelajar dan anak-anak muda, kuliner murah serba lima ribu, permak pakaian gratis, hadiah motor, hingga voucher bernilai puluhan juta rupiah. (*)