HAI-Online.com -Beberapa waktu lalu, jagat media sosial di Indonesia dihebohkan dengan beredarnya foto-foto puncak Gunung Semeru yang terlihat bertopi karena tertutup oleh awan.
Fenomena yang jarang dijumpai itu lantas menjadi bahan perbincangan banyak orang, bahkan beberapa di antaranya mengkait-kaitkannya dengan hal-hal berbau mistis.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan bahwa puncak gunung semeru sedang tertutup awan berjenis lentikularis (altocumulus lenticularis).
Awan jenis lentikularis ini sendiri diketahui terbentuk akibat adanya pusaran angin yang berada di puncak Gunung Semeru.
"Gunung Semeru saat bertopi, berhelm, dan berhijab di puncaknya. Awan altocumulus lenticularis terbentuk akibat turbulensi di atasnya," tulis Sutopo melalui akun Twitternya.
Gunung Semeru saat bertopi, berhelm & berhijab di puncaknya. Awan altocumulus lenticularis terbentuk akibat turbulensi di atasnya.Bagi yang mau nikah, gunakan fenomena alam ini buat foto pre wedding. Sungguh memesona! Cintamu akan terus terayomi meski ada turbulensi di hatimu. pic.twitter.com/QNqPqDsFE8Baca Juga : John Mayer Bakal Gelar World Tour Tahun Depan, Indonesia Ikut Kebagian— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_PN) December 11, 2018
Lebih lanjut, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB itu mengatakan bahwa fenomena itu nggak ada kaitannya sama sekali dengan mistis dan murni terjadi karena keagungan Tuhan.
"Fenomena alam itu nggak ada kaitan sama mistis, politik, pemilu mendatang, tanda bencana. Semua karena keagungan Sang Ilahi," tambahnya.
Kejadian 10/12/2018 pagi. Sumber foto dari netizen yang cinta kedamaian.Fenomena alam itu nggak ada kaitan sama mistis, politik, pemilu mendatang, tanda bencana. Semua karena keagungan Sang Ilahi.Pernyataan dari Sutopo tersebut pun sejalan dengan pendapat Kepala Subbagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Sarif Hidayat yang mengatakan bahwa fenomena tersebut merupakan hal yang biasa namun jarang terjadi.— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_PN) December 11, 2018
""Kejadiannya pada Senin kemarin tanggal 10 Desember 2018. Merupakan fenomena alam biasa yang jarang dan langka terjadi. Secara umum diduga karena adanya perubahan atau pergerakan angin di Puncak Semeru," kata Sarif seperti yang dikutip HAI dari Kompas.com.
Tuh dengerin sob! Jadi, kejadian yang menimpa Gunung Semeru itu hanyalah fenomena alam biasa dan nggak ada hubungannya sama sekali sama mistis. (*)