"Satu Angkatan Pencet ‘F5’ berkali-kali, Sistem Crash dan Ulangannya Batal, Deh. Haha"

Senin, 03 Desember 2018 | 09:27
HAI

(Foto Ilustrasi) Siswa sedang ujian CBT

HAI-online.com - Zaman makin canggih nih,guys,semuanya beralih ke online. Dari beli baju, bayar listrik, sampe ujian sekolah pun berbasis online dan komputer. Sebelumnya, Kemendikbud melaksanakan UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer) yang diikutsertakan oleh 382 sekolah yang tediri dari 984 SMP/MTs, 1298 SMA/MA, dan 2100 SMK.

Lalu beberapa sekolah di tanah air pun mulai menerapkan UAS berbasis komputer. Tapi, apa UAS atau yang sudah diganti nama dengan PAS (Penilaian Akhir Semester) memberikan keuntungan atau kerugian bagi para pelajar SMA?

“Kan di sini berbasis komputer. Nah, sering banget ada masalah-masalah di server atau nggak di komputer orang-orangnya. Kalo udah gitu kelas riuh banget wkwk. Apalagi di Selasa kemaren tuh pelajaran Fisika dan tiba-tiba sekelas diskonek dari server. Semuanya menjerit,” curhat Kamila dari SMAN 2 Cibinong.

Ikut ujian berbasis komputer emang bergantung banget sama koneksi. Kalo koneksi mati, yaudah seisi ruangan bisa teriakkan kayak temen-temennya Kamila. Soal yang sebelumnya udah diisi bisa lenyap gitu aja dan lo harus ngulang dari awal.

Baca Juga : Punya Temen Yang Suka Nggak Ngaku Udah Belajar Tapi Ujiannya Bagus? Ini Pengakuan Mereka:"Gue Nggak Mau Dicontek"

Seperti yang kita tau, secanggih-caggihnya teknologi, manusia masih lebih pinter. Narsum Hai yang nggak mau disebutin namanya ini mengaku pernah menekan tombol ‘F5’ yang katanya tombol kramat nih.

“Sistem di sekolah itu bakal big crash kalo pencet ‘F5’ berkali-kali dan karena waktu itu kayak tes gitu dan semua pada males jadi kita satu angkatan pencet ‘F5’ berkali-kali dan ulangannya batal haha,” ungkap H (inisial nama) yang sekolahnya berada di bilangan Jakarta Pusat. Hmm kalau yang kayak gini jangan ditiru ya, guys!

Selain yang di atas, ada yang merasakan ketidakadilan dari PAS berbasis online ini, yaitu nggak ada toleransi waktu. Kalo kata Milzam dari SMK Nasional nih, “Error. Soalnya 40, menitnya 30.”

Kalo menurut Muhammad Rafi Renata, dari segi efisiensi PAS berbasis komputer dan online ini lebih enak, “Cuma minusnya kan ketepatan ini langsung 1sesi jadi siswanya bawa laptop sendiri, dengan jumlah 750 siswa. Jadi, server dan sinyal WiFi sering down atau lemot pastinya. Kemarin pernah (down) dan bingung juga,” tambahnya.

Rafi yang sekarang sekolah di SMAN 1 Bojonegoro, Jawa Timur, bilang kalo ujian komputer jadi nggak bisa nyontek, apalagi kalo udah pake plikasi canggih. Aplikasi yang lain nggak bisa dibuka karna udah diatur modenya sama yang ngawas ujian.

Ternyata ada enak dan gak enaknya ya PAS CBT (Computer Based Test). Kalau kalean punya pengalaman unik lain gak nih, ceritain dong di kolom komen.

Penulis: Zhafira Chlistina

Tag

Editor : Rizki Ramadan