HAI-Online.com -Meski terkenal memiliki perseteruan panasdi La Liga sejak lama, para pemain Barcelona dan Real Madrid bisa melebur menjadi satu dan bekerja sama ketika membela timnas Spanyol di ajang internasional.
Terbukti, pada rentang tahun 2008-2012 skuad negeri matador mampu meraih 3 piala sekaligus dalam turnamen internasional yang mereka ikuti, di antaranya 1 trofi Piala Dunia (2010) dan 2 gelar Piala Eropa (2008, 2012).
Sayangnya performa timnas Spanyol pun terbilang menurun drastis dalam beberapa tahun terakhir, dalam 2 gelaran Piala Dunia terakhir mereka harus gugur pada fasegrup (2014) danbabak 16 besar saja (2018), serta cuma mampu mencapai perdelapan final pada Euro 2016.
Menurut salah satu legenda Barcelona, Andres Iniesta, penurunan performa yang ditunjukkan oleh timnas Spanyol beberapa tahun terakhir nggak lepas dari retaknya hubungan antara para pemainEl Barcadan Real Madrid yang ada di dalamnya.
Baca Juga : Khabib Nurmagomedov Siap Berdamai dengan McGregor: 'Tuhan Aja Mengampuni Semua Orang'
Iniesta menjelaskan bahwa rusaknya hubungan antara pemain Barcelona danLos Blancos sendiri disebabkan oleh kehadiran Jose Mourinho yang sempat melatih Real Madrid untuk tiga musim pada tahun 2010.
"Mourinho adalah biang rusaknya hubungan antara para pemain Barcelona dan Real Madrid pada era tersebut. Ini banyak menyebabkan kerusakan di tim nasional," terang pemain Vissel Kobe itu kepadaLa Sexta.
Lebih lanjut, semenjak Mourinho menukangiEl Real, Iniesta hanya bisa menemukan kebencian di antara para pemain dari kedua kubu ketika mereka bertemu.
"Ini nyata, kalian nggak akan menyaksikan persaingan yang sama seperti sebelumnya, lebih dari itu, yang akan kalian lihat hanyalah kebencian," terangnya lebih lanjut.
Mourinho took El Clasico to a level that hurt all of Spain, says Andres Iniesta ???? pic.twitter.com/nsM6lzZm8SEmang bener sih,El Clasicobeberapa tahun terakhir emang terlihat lebih panas dibandingkan sebelum Jose Mourinho menjadi pelatih Real Madrid, apalagi pas pelatih asal Portugal itu sempet negecolok mata Tito Vilanova pada Piala Super Spanyol tahun 2011.— B/R Football (@brfootball) November 26, 2018
Kalau menurut kalian gimana, setuju nggak sama pendapat Iniesta? (*)