Kecanduan Game, Cewek Ini Habiskan Rp220 Juta dari Rekening Nyokapnya!

Kamis, 22 November 2018 | 19:00
psychologytoday

kecanduan game online, remaja ini habiskan uang ibunya tanpa izin

HAI-ONLINE.COM -Semua hal yang berlebihan tidaklah baik dan malah bisa membawa pada hal-hal negatif dan kecanduan.

Tak hanya makanan atau minuman terlarang yang bisa membuat kecanduan, perilaku dan kebiasaan yang tak bisa ditinggalkan juga membuat kecanduan.

Salah satunya adalah kebiasaan bermain video game online yang bisa membuat semua orang lupa segalanya dan menghalalkan segala cara untuk bisa tetap bermain.

Baca Juga : Sejarah Tersembunyi di Balik Cover Album 'Nevermind' Milik Nirvana

Sebuah kejadian terkait dampak kecanduan game online ini terjadi di provinsi Liaoning, China.

Seorang ibu yang mendatangi bank untuk mengambil uang tabungannya terkejut melihat saldo di rekeningnya berkurang drastis.

Dilansir dari SCMP pada Jumat (16/11/2018), awalnya uang wanita bermarga Li ini ada 180.000 yuan atau senilai dengan Rp379 juta.

Namun saat akan mengambil uangnya, di rekeningnya hanya tersisa Rp41,1 juta saja ada ada laporan pembelian berbagai jenis aksesoris untuk game online yang tidak pernah ia lakukan.

Setelah mencari tahu lebih lanjut, semua pengeluaran sebanyak Rp220 juta itu ternyata dilakukan oleh putrinya yang berusia 16 tahun.

Remaja itu menggunakan uang milik ibunya tanpa izin untuk membeli kostum video game Jade Dynasti.

zerochan.net
zerochan.net

game Jade Dinasty yang membuat anak Li kecanduan

Putri Li mengaku bahwa ia menggunakan rekening sang ibu untuk bertransaksi selama enam bulan terakhir dan setiap hari ia lakukan.

Mulai dari koin virtual, aksesoris hingga kostum karakter ia beli dari permainan itu.

Menurut pengakuan sang anak, ia melakukannya untuk meningkatkan level dalam permainan itu dan bisa memenangkan lebih banyak permainan.

Berbagai item yang dibelinya bisa meningkatkan performa karakter jagoannya dalam permainan yang sudah bertahun-tahun ia mainkan.

"Paling mahal, anakku menghabiskan 4.000 yuan (Rp8,4 juta) untuk membeli kostum. Bahkan dia pernah sehari tiga kali melakukan transaksi," kata Li.

Li berencana untuk menghubungi pihak pengembang game tersebut, Beijing Perfect World Network Technology agar mengembalikan uangnya karena putrinya belum cukup umur untuk melakukan transaksi itu.

SCMP melaporkan bahwa nilai dari permainan video game online di Chine mencapai 212 miliar yuan atau setara dengan Rp445,9 triliun pada tahun 2017 silam.

Memang untuk sebuah industri, nilai itu sangat menarik. Tapi di sisi lain, maraknya game online juga membuat orangtua makin gelisah melihat anak-anak mereka yang kecanduan memainkannya.

Melihat hal itu, pemerintah China melarang peredaran game baru sejak akhir Maret 2018 ini untuk membatasi agar anak tidak terlalu ketagihan bermain.

Tag

Editor : Alvin Bahar

Sumber Suar.grid.id