HAI-ONLINE.COM - Di dalam sepak bola, terutama di liga-liga domestik dari setiap negara, tentu saja terdapat klub-klub yang dianggap "lebih tinggi" dibandingkan klub lainnya.
Biasanya, klub-klub tersebut dimiliki oleh seorang pengusaha kaya raya yang bisa membantu manajer membeli pemain bintang dengan harga tinggi.
Bisa juga klub ini memiliki sejarah yang sangat baik, sehingga banyak pemain bintang yang mau membantunya mendapatkan gelar juara.
Baca Juga : Media Asing Berikan 5 Alasan Edy Rahmayadi Harus Turun dari Ketua Umum PSSI
Namun, bagaimana dengan klub-klub yang tidak memiliki pengusaha kaya di belakangnya dan sejarah yang nggak bisa menarik pemain bintang datang ke klubnya?
Di dalam dunia sepak bola, kata-kata "bola itu bundar" selalu dipercaya. Nggak selamanya klub papan atas bisa menjadi pemenangnya, dan nggak selamanya klub papan bawah bisa jadi juru kunci melulu.
Ketiga manajer yang HAI bakal bahas ini mampu membuktikannya. Dengan pemain-pemain yang tidak semahal klub papan atas, atau sejarah gemilang klub, mereka mampu memberikan gelar bergengsi untuk klub yang mereka tunggangi.
Siapa saja ketiga manajer ini? Yuk kita bahas informasinya di bawah:
1. Claudio Ranieri
Kalau ngomongin karier, Claudio Ranieri merupakan pelatih yang sudah sangat senior. Ia pernah melatih tim besar seperti Juventus dan Chelsea. Namun, kariernya sebagai pelatih bakal selalu diingat ketika melatih Leicester City pada 2015/16.
Yap, Ranieri berhasil mengalahkan tim-tim besar seperti Manchester United, Manchester City, Liverpool, Chelsea, hingga Arsenal, untuk menjadi juara Premier League pada musim itu.
Kala itu, Leicester City diperkuat dengan pemain-pemain jago yang mungkin namanya belum terlalu terkenal saat itu. Sebut saja Riyad Mahrez, yang kini membela Manchester City, hingga Danny Drinkwater, yang kini sudah membela Chelsea.
Bahkan, Leicester City hanya kalah 3 kali dalam 38 pertandingan musim itu.
2. Diego Simeone
Saat ini, Atletico Madrid nggak bisa dianggap sebagai klub papan bawah. Mereka sudah mampu menjaga harga dirinya di La Liga dengan bertengger di posisi ketiga di bawah Barcelona dan Sevilla.
Namun, semua itu bisa dicapai karena jasa dari seorang manajer bernama Diego Simeone.
Dengannya, Atletico sudah mencapai final Liga Champions sebanyak dua kali. Mereka bahkan berhasil menjuarai La Liga pada musim 2013/14!
Terima kasih kepada Simeone yang telah membangun pertahanan begitu kuat dengan pemain-pemain seperti Diego Godin, Felipe Luiz, Gabi, Juanfran, hingga Miranda.
Mereka juga memiliki penyerang papan atas seperti Antoine Griezmann dan Diego Costa.
3. Jose Mourinho
The Special One. Itulah sebutannya. Yap, Jose Mourinho, salah satu manajer paling jenius yang pernah ada di dalam sejarah sepak bola.
Terutama saat dirinya masih melatih FC Porto, di mana klubnya berhasil menjuarai Liga Champions setelah mengalahkan AS Monaco dengan skor 3-0 di final.
Tentu saja, nggak ada yang menyangka kalau FC Porto bakalan juara pada musim 2003/4, namun, Mourinho membuktikan walau dengan klub yang mungkin dipandang sebelah mata, ia bisa menciptakan mukjizat.
Dari ketiga manajer di atas, ada yang jadi favorit kalian, nggak?