Hilang Sejak 2010, Pria Ini Berhasil Ditemukan Keluarganya Berkat Tik Tok

Kamis, 15 November 2018 | 20:07
Tik Tok

Aplikasi Tik Tok

HAI-Online.com -Seperti yang kita tahu, Tik Tok menjadi salah satu aplikasi yang banyak digunakan oleh orang, bahkan kepopulerannya saat ini dianggap melebihi Instagram, WhatsApp, maupun Facebook.

Menariknya, nggak cuma sebagai sarana hiburan aja, aplikasi berbagi video asal China tersebut baru-baru ini berhasil mempertemukan sebuah keluarga yang salah satu anggotanya hilang pada tahun 2010 lalu.

Kejadian ini bermula saat seorangpemilik bernama Zheng Yijie melihat seorang pengemis dengan tampilan berantakan di depan restorannya, yang diketahui bernama Zhui Lei.

Dilansir dari South China Morning Post, Zhui Lei sendiri merupakan pria yang dilaporkan menghilang sejak 18 Mei 2010 ketika sedang bekerja di Shanghai, sebelum akhirnya ditemukan menjadi pengemis di kawasan timur China.

Baca Juga : 5 Fitur Rahasia WhatsApp Ini Jarang Digunakan Orang. Padahal Bermanfaat Lho!

Zhing Yijie yang merasa kasihan melihat pengemis di depan restorannya lalu menawari Zhu Lei makanan, hingga akhirnya seorang tetangga ikut memberikan pria itu sepatu dan selimut agar nggak kedinginan.

Ketika diberi bantuan Zhing Yijie dan tetangganya, Zhu Lei kemudia bercerita kepada keduanya bahwadia selama iniudah terpisah dengan keluarganya selama delapan tahun lamanya.

Mendengar kisah Zhu, Yijie dan sang tetangga akhirnya memutuskan untuk mengunggah video tentang pengemis tersebut di Tik Tok dengan maksud agar pria yang saat ini berusia 28 tahun itu bisa kembali bertemu dengan pihak keluarganya.

Video tentang pengemis di depan restorannya itu pun langsung menjadi viral di Tik Tok dan mendapatkan view hingga 500 ribu kali, hingga akhirnyapihak keluargamencoba menghubungi Yijie karena merasa mengenali Zhu berkat bekas luka di lutut kiri.

Beruntung. saat ini Zhu Lei sendiri sudah berhasil kembali berkumpul bersama keluarga setelah dia dijemput oleh saudaranya di restoran milik Zhing Yijie pada Jumat lalu (9/11). (*)

Tag

Editor : Alvin Bahar

Sumber Kompas.com, South China Morning Post