Follow Us

Sering Jadi Meme, 7 Hewan dari Australia Ini Sangat Berbahaya Lho

Ricky Nugraha - Minggu, 04 November 2018 | 14:30
7 Hewan Paling Berbahaya di Australia
Mashable

7 Hewan Paling Berbahaya di Australia

HAI-online.com - Mungkin kalian sering lihat di meme-meme yang bertebaran di internet kalau Australia memiliki reputasi buruk atas hewan-hewan berbahaya yang ada di sana.

Memang bener sih, tapi nggak semua-semua hewan di Australia itu berbahaya juga.

Australian Museum yang ada di Sydney telah memberikan peringkat kepada hewan-hewan paling berbahaya di Australia berdasarkan pada tingkat ancaman dan seberapa besar kemungkinan orang bisa bertemu hewan tersebut.

Nah, hewan apa saja itu? Cek langsung nih:

Baca Juga : Mirip Kayak Manusia, Pose Tidur 8 Hewan Ini Keliatan Nggak Nyantai

7. Laba-laba corong Sydney

Laba-laba corong Sydney
IAN WALDIE

Laba-laba corong Sydney

Sebagian besar pinggiran pantai utara Sydney merupakan area populasi utama dari laba-laba corong Sydney. Sejak 1927, tercatat ada 14 kematian yang disebabkan oleh laba-laba ini. Namun, hanya gigitan laba-laba jantan yang terbukti berakibat fatal.

Racun dari laba-laba corong Sydney dapat menyebabkan kematian, karena mengandung komponen neurotoxin yang mempengaruhi sistem saraf. Gigitannya sangat menyakitkan, dengan gejala berkeringat, kesemutan, dan kejang otot.

6. Buaya air asin atau muara

Buaya air asin atau muara
ROB GRIFFITH

Buaya air asin atau muara

Hidup di Australia utara, buaya air asin dapat ditemukan di laut, tetapi mereka lebih mungkin berada di muara, dan kadang-kadang, air tawar.

Buaya air asin sangat baik dalam menyergap mangsa dengan giginya yang tajam.

5. Ular coklat timur

Ular coklat timur
WILLIAM WEST

Ular coklat timur

Kelompok ular coklat mungkin bertanggung jawab atas korban gigitan ular paling banyak dari genus ular Australia, karena spesies ini ditemukan di seluruh Australia.

Ular ini biasanya memiliki panjang lebih dari satu meter, dan merupakan ular yang sangat gugup. Jika mendekatinya, mereka bisa dengan cepat langsung menyerang dan menggigit.

Gigitan ular coklat timur pada awalnya bisa tanpa rasa sakit dan sulit dideteksi. Itu lah yang menjadi masalah, karena jika digigit, harus segera mendapatkan perawatan medis. Racunnya dapat menyebabkan kelumpuhan dan perdarahan yang tak terkendali.

4. Hiu banteng

Hiu banteng
CORBIS IMAGES

Hiu banteng

Ditemukan hampir di seluruh perairan pantai di dunia, kemungkinan besar hiu banteng juga bisa ditemui di muara, pelabuhan dan sungai.

Mereka adalah pemburu sekaligus predator yang sangat baik. Mereka juga yang mungkin bertanggung jawab untuk sebagian besar anjing yang hilang dari air.

3. Ubur-ubur Irukandji

Ubur-ubur Irukandji
Mashable

Ubur-ubur Irukandji

Sejenis ubur-ubur kotak kecil, ubur-ubur Irukandji bisa seukuran kuku jari pada bagian atasnya, dan tentakelnya bisa mencapai satu meter panjangnya.

Nggak seperti ubur-ubur kotak yang biasanya ditemukan di perairan dangkal, ubur-ubur Irukandji paling sering berada di perairan dalam.

Sekitar 30 menit setelah sengatan kecilnya dapat menimbulkan sindrom yang ditandai dengan nyeri punggung bawah yang parah, kram, berkeringat, kecemasan, mual dan gejala lebih fatal lainnya.

2. Lebah madu

Lebah madu
PATRICK PLEUL

Lebah madu

Lebah madu mungkin terlihat sepele, namun jumlahnya yang sangat banyak bisa mematikan bagi sebagian kecil orang.

Disengat 100 atau lebih lebah madu bisa membahayakan siapa pun, tetapi bagi mereka yang sangat alergi, bahkan sengatan tunggal bisa menjadi situasi yang mengancam jiwa.

1. Ubur-ubur kotak

Ubur-ubur kotak
MELANIE STETSON FREEMAN

Ubur-ubur kotak

Dikenal sangat berbahaya, ubur-ubur kotak biasanya ditemukan di bagian Utara Australia terutama di musim-musim panas, ketika banyak orang ingin berenang.

Racun yang dihasilkan dari tentakel ubur-ubur ini mereka gunakan untuk melumpuhkan ikan mangsanya. Sedangkan apabila terkena manusia dapat melumpuhkan saraf, mempengaruhi pernapasan dan gerakan. Bahkan dalam dosis besar dapat menyebabkan serangan jantung yang berujung kematian.

Source : mashable

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

Latest